TRIBUNNEWS.COM - Cerita seorang remaja yatim piatu tinggal di makam sang ayah selama berbulan-bulan datang dari daerah Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Remaja ini diketahui berinisial BW yang masih berumur 16 tahun.
Alasan ia tidur di makam ayahnya karena ingin dekat dengan almarhum.
Untuk makan sehari-hari, BW bekerja serabutan.
Kondisi yang dialami BW membuat terenyuh petugas Satpol PP.
Awal cerita
Baca juga: Cerita Pilu Siswi SMP Hilang Selama 4 Bulan di Pati, Ditemukan Dalam Kondisi Kritis dan Hamil
Dirangkum dari TribunSolo.com, cerita sedih ini pertama kali terungkap saat BW terjaring razia Satpol PP Kabupaten Boyolali.
Saat itu BW sedang mencari rezeki dengan membersihkan kaca mobil dengan kemoceng di lampu merah Jalan Surowedanan.
BW lantas dibawa pertugas ke kantor untuk dilakukan pembinaan dengan harapannya BW tidak kembali ke jalanan.
Akan tetapi, petugas Satpol PP malah dibuat trenyuh dengan sederet pengakuan BW.
Termasuh soal sudah selama 2 bulan ia tinggal di makam sang ayah.
BW sendiri berasal dari Karangdowo, Kabupaten Klaten.
Petugas selanjutnya berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan KB Kabupaten Boyolali untuk melakukan penelusuran.
Baca juga: Cerita Penjual Bakso Pink Gunakan Buat Bit sebagai Pewarna Alami, Dijual Rp 500 per Biji
Tidur beralaskan sajadah
Kasi Penindakan Satpol PP, Tri Joko Mulyono mengaku dirinya langsung membuktikan pengakuan BW dengan mendatangi makan ayahnya di perbatasan Boyolali dan Sukoharjo.
"Saat kita melihat keberadaan lokasinya itu benar-benar membuat terenyuh. Tempatnya benar-benar sudah lama tidur di makam.
"Anak ini kelihatan polos. Saya awalnya juga tidak percaya anak itu tidur di makam," katanya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/8/2022).
Tri melanjutkan ceritanya, saat di makam tersebut, pihaknya menemukan barang-barang milik BW.
Seperti 3 lembar sajadah yang digunakan BW untuk alas tidur.
BW mengaku sudah berada di makam tersebut selama lebih dari 2 bulan.
"Jadi (makam) sudah seperti rumah sendiri, seperti kamarnya sendiri," ucap Tri, dikutip dari TribunSolo.com.
Di mata Tri, BW terlihat sebagai sosok anak yang baik.
Ia tidak seperti image anak jalanan yang sering dipandang negatif.
Baca juga: Cerita Perempuan India yang Merasa Cantik dan Bangga Pelihara Kumis Meski Kerap Diolok-olok
Punya masalah dengan sang kakak
Tri mengatakan, BW merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara.
Kakak-kakaknya tinggal menyebar mulai dari Jakarta, Bogor, hingga Boyolali.
BW dengan kakaknya yang tinggal di Boyolali sempat hidup bersama sebelum adanya masalah.
Karena tidak cocok, BW memutuskan tinggal sendiri di makam sang ayah.
Untuk urusan mencari sesuap nasi, BW rela melakukan berbagai pekerjaan.
Bocah yang cuma lulusan SD ini pernah ikut orang bekerja di proyek.
Sementara dari membersihkan kaca pengendara mobil BW bisa mendapatkan uang 50.000 sampai Rp 100.000 per hari.
"Kalau sedang kerja di proyek, dia bisa tinggal disana, kalau proyeknya selesai dia bingung mau ke mana, akhirnya dia datang ke makam ayahnya," ujar Tri.
Kini untuk sementara, BW ditempatkan rumah singgah Boyolali.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Septiana Ayu Lestari)