News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

HUT Kemerdekaan RI

Ring Besi Pengait Tali Patah, Bendera Merah Putih Gagal Berkibar di Solo dan Ini Tanggapan Gibran

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Insiden tidak berkibarnya bendera Merah Putih terjadi di Kota Solo, tepatnya di upacara peringatan hari kemerdekaan RI ke-77 di Stadion Sriwedari, Rabu (17/8/2022). Hal itu terjadi karena ring untuk pengikat tali bendera tiba-tiba terputus saat bendera hendak dibentangkan

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Tara Wahyu NV

TRIBUNEWS.COM, SOLO - Pelaksaan upacara HUT Kemerdekaan ke-77 Republik Indonesia (RI) di Stadion Sriwedari Solo diwarnai insiden tak terduga, Rabu (17/8/2022). 

Bendera Merah Putih yang seharusnya dinaikkan tak bisa berkibar di tiang bendera karena ring besi pengait tali patah.

Saat itu yang menjadi inspektur upacara yakni Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan komandan upacara adalah Kapten Kal. Prasetio R. N. S., ST. Han.

Paskibraka pengibar bendera sendiri terdiri dari pengerek bernama Muhammad Naban Haikal Fikri, bagian tengah Albert Maulana dan pembentang bendera Muhammad Fashadiyah Ulhaq dan kejadian itu terjadi saat bendera hendak dibentangkan oleh Fashadiyah.

Meski tidak dapat dikibarkan di tiang bendera, lagu kebangsaan Indonesia Raya tetap bergema di Stadion Sriwedari.

Baca juga: Warganet Minta Gibran Jaga Wibawa Tentara, Wali Kota Solo Beri Jawaban Menohok

Namun demikian, bendera merah putih tersebut akhirnya tetap dibentang oleh Fashadiyah Ulhaq dan Albert Maulana dengan tangan mereka sendiri sebagai pemegang bendera. 

Usai lagu kebangsaan Indonesia raya selesai, tepuk tangan hadirin upacara diberikan untuk memberikan semangat kepada para Paskibra bahkan hingga paskibra meninggalkan lokasi upacara, tepuk tangan yang hadir dalam upacara terus terdengar. 

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka meminta siswa hingga Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hadir dalam upacara memberikan semangat. 

"Untuk menyemangati adik-adik paskibra mohon tepuk tangannya," ungkapnya. 

Usai upacara, Gibran memanggil pasukan Paskibra untuk memberikan salam kepada hadirin yang datang. 

Dengan deraian air mata, tiga pengibar bendera itu memberikan lambaian tangan dengan ditemani oleh Gibran.

"Udah nggak apa-apa, semangat, nggak apa-apa," kata Gibran.

Namun, tangis mereka semakin pecah tatkala harus melambaikan tangan dan berjalan menyapa penonton yang hadir.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini