Daud menegaskan, penanaman jagung secara langsung dapat mengurangi pengangguran yang ada di wilayah Distrik Kebar Timur. Serta menambah penghasilan warga.
"Hal itu sejalan dengan Instruksi Presiden Nomor 09 Tahun 2020 tentang Percepatan Kesejahteraan di Papua dan Papua Barat," terangnya.
Sebab, lanjut Daud, perusahaan akan mempekerjakan warga dalam pengolahan lahan jagung.
Dimana warga yang bekerja akan diberikan gaji.
Sementara hasil panen jagung akan diberikan dengan sistem bagi hasil dengan pemilik lahan.
"Membuat masyarakat ini sejahtera, yang mungkin dulu kita tidak bisa untuk mendapat uang dan lain lain, sekarang pasti kita kerja disini dan ada uang disitu, kita bisa beli," ujar Daud.
Daud menyampaikan terimakasih atas dukungan semua pihak dalam berbagai program yang digulirkan oleh Papua Muda Inspiratif untuk masyarakat Papua.
"Kita harus bersama-sama untuk bekerjasama. Hasil dari panen jagung ini untuk kesejahteraan rakyat," jelasnya.
Sementara Kadis Tanaman Pangan dan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Papua Barat, Yacob S Fonataba menuturkan program penanaman jagung yang diinisiasi PMI ini akan menjadi program yang bermnafaat dalam rangka meningkatkan perekonomian bagi masyarakat di Lembah Kebar.
Yacob berharap program ini akan memajukan masyarakat khusuznya para pemuda dan pemudi yang berada di Lembah Kebar, Papua Barat.
"Kami menyambut positif sekali. Kami ingin mendukung program yang dilaksanakan oleh PMI, yang dibina langsung oleh Badan Intelejen Negara di Lmbah Kebar ini," tutur Yacob.
Dalam kunjungan ini, Deputi 4/Bid Intelejen Ekonomi BIN Mayjen TNI Dr I Gede Made Kartikajaya beserta jajarannya disambut warga Distrik Kebar Timur dengan tarian adat.
Warga nampak antusias dalam membicarakaan pengelolaan lahan jagung tersebut.