TRIBUNNEWS.COM - Enam prajurit TNI Angkatan Darat (AD) terlibat kasus mutilasi 4 warga sipil di Kabupaten Mimika, Papua.
Tak hanya enam prajurit TNI, total ada sembilan orang yang terlibat dalam kasus tersebut.
Dua dari enam tersangka dari prajurit TNI merupakan seorang perwira berinisial Mayor Inf HF dan Kapten Inf DK.
Sementara empat tersangka lain berinisial Praka PR, Pratu RAS, Pratu RPC, dan Pratu R.
Peran masing-masing tersanga saat ini masih didalami.
Namun, dipastikan otak dari pembunuhan tersebut adalah dua warga sipil berinisial APL dan R.
Baca juga: 6 Prajurit TNI AD Jadi Tersangka Kasus Mutilasi di Mimika: Korban Dipancing Beli Senjata Rp 250 Juta
Adapun identitas keempat korban masing-masing yakni AL, LN, IN, dan AT.
Salah satu korban diyakini merupakan simpatisan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Nduga.
Berikut sejumlah fakta yang dihimpun Tribunnews.com.
1. Motif Transaksi Senjata
Mengutip Tribun-Papua.com, modus pelaku adalah berpura-pura ingin menjual senjata api.
Keempat korban dipancing oleh pelaku untuk membeli senjata jenis AK 47 dan FN seharga Rp 250 juta.
Para korban yang tertarik kemudian mendatangi para pelaku dengan membawa uang Rp 250 juta.
Demikian disampaikan oleh Dirkrimum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani.
"Motif kejadian ini merupakan perampokan, sehingga tidak pernah ada transaksi yang dikatakan para tersangka ini hanya sebuah tipuan untuk melakukan aksi perampokan kepada para korban," jelasnya.
2. Kronologi Kejadian
Faizal menjelaskan, para pelaku bertemu dengan korban di SP 1, Distrik Mimika Baru pada 22 Agustus 2022, sekira pukul 21.50 WIT, dilansir Kompas.com.
Tempat pertemuan itu sekaligus menjadi lokasi para pelaku menghabisi nyawa korban.
Setelah membunuh, para pelaku memasukkan korban ke dalam karung.
Jasad korban lantas dimasukkan ke dalam mobil korban.
Mereka kemudian membawa jenazah korban ke Sungai Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, untuk dibuang.
"Sebelum dibuang, keempat korban semuanya dimutilasi dan dimasukkan ke dalam enam karung," ungkap Faizal.
Baca juga: Polda Papua Sebut Tersangka Kasus Mutilasi di Mimika Akan Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana
3. Mobil Korban Dibakar
Setelah membuang jasad korban, para pelaku membakar mobil Toyota Calya yang disewa oleh korban.
Pembakaran itu dilakukan di jalan masuk Galian C Kali Iwaka.
Keesokan harinya, para pelaku kembali berkumpul di gudang milik pelaku APL.
Di sana mereka membagikan uang Rp 250 juta yang mereka rampas dari korban.
Di hari yang sama, polisi menemukan mobil yang disewa korban dalam kondisi hangus terbakar.
Pada Jumat (26/8/2022), masyarakat dan polisi menemukan salah satu korban berinisial AL.
Sehari kemudian pada Sabtu (27/8/2022), kembali ditemukan satu jenazah di Sungai Kampung Pigapu.
Sementara dua jasad lainnya masih dalam proses pencarian.
Baca juga: 6 Oknum Anggota TNI Diduga Terlibat Kasus Mutilasi di Timika dan Korban Empat Orang, Ini Modusnya
4. Satu Korban Diyakini Simpatisan KKB Nduga
Dari hasil penyelidikan diketahui, korban berinisial LN adalah jaringan dari simpatisan KKB Nduga pimpinan Egianus Kogoya yang aktif mencari senjata dan amunisi di Kabupaten Mimika.
Sementara satu korban lain merupakan seorang kepala kampung di Kabupaten Nduga.
"Lalu RN salah satu korban adalah Kepala Kampung Yugut, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga," jelasnya, dikutip dari Kompas.com.
5. Korban Ketiga Ditemukan
Jenazah korban mutilasi akhirnya ditemukan di Sungai Kampung Pigapu, Senin (29/8/2022) malam.
Namun, belum diketahui identitas korban.
"Iya tadi malam ada lagi ditemukan satu jenazah, identitasnya kita belum tahu," terang Faizal, Selasa (30/8/2022), dilansir Kompas.com.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Papua.com/Marselinus Labu Lela, Kompas.com/Dhias Suwandi)