TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG BARAT- Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat (KBB) Jawa Barat bekerja sama dengan Kantor Urusan Agama (KUA) dalam pencegahan penularan HIV/AIDS.
Dinas Kesehatan akan memeriksa calon pengantin.
Baca juga: Sebagian Besar Penderita HIV/AIDS di Bandung Barat Karena Hubungan Lelaki dengan Lelaki
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) Dinkes KBB, Nurul Rasyihan mengatakan merasa dilema karena akan menjadi masalah baru jika hasil tes pasangan pengantin tersebut positif.
"Kami sedang dalami juga solusinya seperti apa, yang penting promosi kesehatan terus, konseling, dan edukasi. Tetap kalau istrinya positif kita panggil suaminya juga," kata Nurul Rasyihan di kantornya, Kamis (1/9/2022).
Kata Nurul, sejumlah ibu hamil di Kabupaten Bandung Barat (KBB) terkonfirmasi mengidap HIV/AIDS sepanjang tahun 2022 ini akibat tertular dari suami mereka.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB, sejak Januari hingga Juni 2022 total ada 8 ibu hamil yang mengidap HIV/AIDS, sehingga Dinkes tengah melakukan pencegahan agar kasusnya tidak semakin bertambah.
Nurul mengatakan penyebab 8 ibu hamil itu mengidap HIV/AIDS masih diidentifikasi lebih dalam. Kemungkinan besar mereka tertular dari pasangan mereka.
"Ibu hamil banyak sumber penularannya, terutama lewat hubungan seks, jadi kemungkinan dari suami. Itu sedang kami identifikasi lagi, karena (suami) kurang terbuka," ujar Nurul Rasyihan.
Baca juga: Sebut Poligami Jadi Upaya Pencegahan HIV/AIDS, Begini Pembelaan Wagub Jabar
Selain melakukan pencegahan, kata dia, Dinas Kesehatan sudah memberikan obat-obatan kepada ibu hamil yang mengidap penyakit HIV/AIDS supaya bayi mereka tidak sampai tertular.
"Obat, ada enggak masalah, justru yang jadi masalah adalah skrining dan penemuan kasus. Itu yang jadi PR juga buat kami, karena mereka masih tertutup dan memang untuk kasus ini keterbukaannya agak susah," ucapnya.
Selain ibu hamil, Dinas Kesehatan sudah memeriksa kelompok atau populasi kunci seperti kelompok yang berperilaku sering bergonta-ganti pasangan dan bertukar jarum suntik, wanita pekerja seks (WPS), waria, lelaki seks dengan lelaki (LSL), dan pengguna napza suntik.
Baca juga: Mahasiswa di Bandung Banyak Terpapar HIV/AIDS, Prof Zubairi: Usia 17-24 Tahun Rentan Memang Rentan
"Kalau ibu hamil itu ada 8 kasus dari Januari sampai Juni. TB 4 orang, lelaki suka lelaki (LSL) 28, waria 2 dan lain-lainnya 4 orang," kata Nurul Rasyihan.
Penulis: Hilman Kamaludin
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul 8 Ibu Hamil di Bandung Barat Mengidap HIV/AIDS, Diduga Tertular dari Suami Mereka