News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kisah Tukang Becak di Solo, Meski Menabung Uang Receh, Tak Pernah Telat Bayar Iuran Bulanan JKN-KIS

Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Subagyo menunjukkan kartu JKN-KIS yang setiap saat ada di dompetnya usai mengayuh becak di Jalan Honggowongso, Kota Solo, Kamis (25/8/2022) malam. Cara dia membayar iuran cukup unik karena menabung uang kecil atau receh dari penghasilan setiap harinya.

Bahkan, sampai benar-benar ditunggu sampai larut malam.

"Tuggu sampai jam 2, jam 3 pagi biasa, sampai tertidur di becak, ya 'kan agar pulang ke rumah ada yang dibawa (uang) untuk keluarga," tuturnya.

"Kadang 20 ribu, kadang ya 50 ribu rupiah, tapi tak tentu," jelas dia.

Menurut Kepala Cabang BPJS Kesehatan Surakarta, Yessi Kumalasari, membiasakan membayar iuran tepat waktu seperti pak becak, adalah contoh.

Pasalnya, memahami konsep gotong royong yang merupakan nilai dari JKN-KIS.

"Jadi yang sehat membantu yang sakit melalui iuran ruti, itulah gotong royong," ungkapnya.

Dia menerangkan, selama ini sosialisasi menyasar kepada peserta untuk mengimbau membayar iuran tepat waktu hingga yang belum terdaftar.

"Sosialisasi never ending process, tak sendiri tapi kolaborasi dengan Pemkot Solo," terang dia.

Menurut dia, di mana kolaborasi apik bersama lembaga pemerintahan itu mempunyai harapan, guna memastikan seluruh warga Kota Bengawan terlindungi JKN-KIS.

"Pemkot support jaminan kesehatan nasional ini, misalnya Pemkot kirim surat kepada seluruh kelurahan untuk pastikan warga daftarnya JKN-KIS," aku dia.

Alhasil kata dia, Universal Health Coverage (UHC) terus meningkat dari waktu ke waktu.

UHC di Solo per Agustus 2022 kata dia menembus angka 96,48 persen yang artinya meningkat 0,3 persen daripada Juli 2022 sebesar 96,18 persen.

Yessi melanjutkan, dari total penduduk Solo 578.906 jiwa, di antaranya 558.531 jiwa sudah terdaftar.

Dari jumlah itu, 181.157 jiwa terdaftar PBI APBN, kemudian 173.147 jiwa masuk PPU, 107.460 jiwa PBI APBD, 78.820 jiwa PBPU dan 17.947 jiwa kategori BP. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini