TRIBUNNEWS.COM, KUTACANE - Kasus pembunuhan terhadap seorang petani di Aceh Tenggara, Ruben Ensudin Marbun yang terjadi pada 2 Agustus 2022 lalu akan dihentikan penyidikannya oleh polisi.
Kasus pembunuhan ini dihentikan setelah pelaku pembunuhan, Karben Siregar (46), mengembuskan napas terakhirnya di RSUD Sahudin Kutacane, Sabtu (3/9/2022) sekitar pukul 01.05 WIB.
Dia meninggal setelah menjalani perawatan intensif akibat penyakit gangguan hati dan ginjal yang dideritanya.
Karben Siregar adalah tersangka pembunuhan terhadap Ruben Ensudin Marbun, petani warga Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Aceh Tenggara pada 2 Agustus 2022.
Baca juga: Motif Pembunuhan Petani di Aceh Tenggara Terungkap, Korban Dituding Selingkuh dengan Istri Pelaku
Karben sebelumnya diringkus pada 30 Agustus 2022 oleh tim gabungan Satreskrim Polres Aceh Tenggara dan Polsek Semadam, di kawasan Desa Sigumpar Kabupaten Toba, Sumatera Utara setelah sempat masuh daftar pencarian orang (DPO).
"Tersangka Karben Siregar sudah meninggal dunia," ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim Iptu Muhammad Jabir SH MH, kepada Serambi, Senin (5/9/2022).
Karben, kata Kapolres, meninggal dunia di RSUD Sahuddin Kutacane pada Sabtu (3/9/2022) dini hari karena sakit yang dideritanya.
"Berdasarkan diagnosa dokter RSUD Sahudin Kutacane, tersangka mengalami sakit gangguan hati dan ginjal," ujar AKBP Bramanti.
Jenazah Karben Siregar sudah dikebumikan di Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Senin (5/9/2022).
Meski tersangka sudah meninggal dunia, kapolres mengatakan pihaknya tetap akan menggelar perkara tersebut.
"Kasus pembunuhan yang dilakukan tersangka Karben Siregar akan digelar perkara di Mapolres karena tersangkanya sudah meninggal," jelas Kapolres.
Menurut AKBP Bramanti Agus Suyono, setelah gelar perkara itu, maka kasus pembunuhan tersebut akan dihentikan penyidikannya atau SP3 (surat penghentian penyelidikan perkara).
Saat Ditangkap Karben Sedang Sakit
Karben sebelumnya sempat masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Aceh Tenggara.
Ia kemudian ditangkap tim Opsnal Reskrim Polres Aceh Tenggara bersama Polsek Semadam di Desa Sigumpar, Kabupaten Toba, Provinsi Sumut, Selasa (30/8/2022).
Tersangka diamankan di Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
"Tersangka Karben sudah kita tangkap. Kondisi tersangka sakit dan sedang diobati di RSU Porsea Sumatera Utara dan akan segera dibawa pulang ke Kutacane," kata Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim Iptu Muhammad Jabir SH MH, Selasa (28/8/2022).
Baca juga: Kasus Bocah SMP Dibunuh Teman Sekolah di Magelang, Motif Diduga Pelaku Takut Ketahuan Curi HP Korban
Kapolres AKBP Bramanti mengatakan, saat ini tersangka Karben masih dalam tahap pemulihan atau pengobatan karena sakit.
Polres Agara bersama tim medis sedang melakukan pengobatan untuk tersangka Karben.
Kasus pembunuhan Ruben Ensudin Marbun oleh tersangka Karben terjadi pada 2 Agustus 2022.
Dia menjadi tersangka kasus pembunuhan di Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Selasa 2 Agustus 2022 lalu sekitar pukul 06.30 WIB.
AKBP Bramanti mengatakan, tersangka Karben diduga melakukan pembunuhan berencana terhadap korban Ruben Ensudin Marbun di depan anaknya saat mengantarkan ke sekolah naik sepeda motor di Lawe Beringin Horas.
Korban dicegat dan kemudian dihabisi tersangka dengan parang yang sudah disiapkan pelaku.
Diduga motif pembunuhan karena tersangka cemburu ada indikasi istrinya selingkuh dengan korban.
Namun tuduhan itu tidak terbukti.
"Tim Opsnal Reskrim Polres Aceh Tenggara dan Polsek Semadam, mengamankan, Karben tersangka pembunuh Ruben Ensudin Marbun.
Tersangka diamankan di rumah wawaknya atau mamak tua--bahasa Batak--di Desa Sigumpar, Kabupaten Toba, Sumut, Selasa (30/8/2022).
Penangkapan dipimpin langsung Kapolsek Semadam Iptu Jumianto," ujar Kapolres Aceh Tenggara.
Dikatakan, berdasarkan informasi masyarakat, pelaku melarikan diri ke rumah mamak tuanya di Desa Sigumpar.
Sesampainya di rumah yang dituju kondisi tersangka dalam keadaan sakit dan dibawa ke RSU Porsea.
"Tersangka sudah diamankan dan kini sedang di bawa ke Polres Aceh Tenggara untuk proses hukum," ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti.
Motif Pembunuhan
Motif pembunuhan terhadap seorang petani di Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara terungkap.
Togar Ensudin (38) tewas dibunuh pria berinisial KB (47), yang masih terhitung satu kampung dengan korban.
Motifnya KB membunuh Togar lantaran cemburu karena KB menduga korban menjalin hubungan terlarang dengan istrinya.
Mirisnya lagi, korban Togar dibunuh secara sadis saat sedang mengantar anaknya ke sekolah pada Selasa (2/8/2022) pagi.
Baca juga: Kisah Asmara Mandor Proyek Rumah dan Guru TK di Mataram Berakhir Tragis, Haerani Tewas Dibunuh Pacar
Togar tewas dengan luka bacokan pada bagian leher dan kepalanya.
Usai membunuh, pelaku meninggalkan korban begitu saja di tengah jalan umum yang dikelilingi persawahan, dengan kondisi mengenaskan.
Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono mengatakan, pelaku nekat menghabisi nyawa korban diduga karena terbakar api cemburu yang sudah lama terpendam.
Menurutnya, tersangka menuding korban selingkuh dengan istrinya.
Namun ia tidak bisa membuktikan jika korban yang telah memiliki istri dan anak itu berselingkuh dengan istri pelaku.
"Ini cemburu membabi buta sehingga tega menghabisi nyawa korban Togar Ensudin," ujar Kapolres Aceh Tenggara, AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kasat Reskrim, Iptu Muhammad Jabir SH MH kepada TribunGayo.com, Rabu (3/8/2022).
AKBP Bramanti menjelaskan, antara korban dan pelaku sebenarnya sudah lama terlibat cekcok.
Antara keduanya juga sempat tiga kali didamaikan oleh aparatur desa setempat.
"Tahun 2019 hingga 2020 sudah tiga kali aparatur Desa, Mustika Semadam, para tokoh masyarakat dan tokoh agama mendamaikan tersangka KB dengan korban Togar Ensudin secara adat istiadat Batak," ungkap Bramanti.
Hingga saat ini, polisi masih terus menggali motif pembunuhan terhadap petani di Desa Lawe Beringin Horas ini.
Menurut Kasat Reskrim Iptu Muhammad Jabir, pihaknya menduga dibalik kasus pembunuhan ini, ada indikasi dendam dan terencana dari pelaku.
"Karena, melihat dari kejadiannya di TKP, korban dicegat naik sepeda motor saat mengantar anaknya ke sekolah oleh pelaku," ujar Iptu Jabir.
Dibunuh Saat Mengantar Anak Sekolah
Sebelumnya, Togar Ensudin (38) petani asal Desa Lawe Beringin Horas, Kecamatan Semadam, Kabupaten Aceh Tenggara ditemukan tewas, Selasa (2/8/2022) pagi.
Ia tewas dibunuh oleh seseorang saat sedang mengantar anaknya ke sekolah.
Saat ditemukan, kondisi jasadnya cukup memprihatinkan.
Sementara tubuhnya ditemukan di tengah badan jalan, tepatnya di atas sepeda motor yang diduga dikendarai saat mengantar anaknya ke sekolah.
Dilansir dari TribunGayo.com, Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono SH SIK MH didampingi Kapolsek Semadam, Iptu Jumianto mengatakan, korban ditemukan tewas pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB, di jalan umum desa setempat.
"Pada Selasa (2/8/2022) sekira pukul 06.30 WIB korban hendak mengantar anaknya pergi ke sekolah," ujar Kapolres Aceh Tenggara AKBP Bramanti Agus Suyono melalui Iptu Jumianto, seperti dilansir dari TribunGayo.com.
Setiba di TKP yaitu di Jalan Desa Lawe Beringin Horas, korban dicegat pelaku di tengah jalan.
Saat itulah pelaku beraksi dengan menebaskan sebilah parang ke leher korban sebanyak tiga kali, hingga menyebabkan korban tewas di tempat.
"Korban langsung meninggal dunia di lokasi kejadian," terang Iptu Jumianto.
Setelah membunuh korban, pelaku langsung melarikan diri dengan mengendarai sepeda motor Revo miliknya.
Iptu Jumianto menjelaskan, kondisi leher korban saat ditemukan di tengah jalan nyaris putus.
Sementara itu, berdasarkan foto yang diambil saat jenazah korban ditemukan, posisi tubuh korban saat itu masih di atas sepeda motor.
Bahkan salah satu kaki korban terhimpit sepeda motor yang sudah terbaring jatuh di tengah jalan.
Iptu Jumianto mengatakan, setelah kejadian pembunuhan, korban langsung dilarikan ke RSUD Sahuddin Kutacane untuk dilakukan visum.
Berdasarkan hasil visum, diketahui bahwa korban mendapat tiga luka bacokan.
Dua luka tersebut terdapat pada bagian kepala belakang.
Lalu satu luka terdapat pada bagian leher depan.
"Semua luka bekas kena bacokan diduga menggunakan parang," terangnya seperti diberitakan TribunGayo.com.
Iptu Jumianto menyebutkan, setelah kejadian tersebut, warga yang menemukan korban langsung melaporkan kejadian tersebut ke pihak keluarga dan kepolisian setempat.
Mendapat laporan tersebut, pihaknya pun langsung terjun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan.
Disebut-sebut, pelaku pembunuhan diduga seorang pria berinisial KB (47), yang juga merupakan warga Desa Lawe Beringin Horas.
Adapun motif pembunuhan itu, kata Iptu Jumianto, diduga karena pelaku cemburu dan dendam terhadap korban.
Namun hingga saat ini, pihak kepolisian masih mendalami kasus pembunuhan yang menewaskan petani asal Desa lawe Beringin Horas tersebut.
Sebelumnya, petugas telah melakukan proses penyelidikan di lokasi kejadian untuk mengumpulkan barang bukti dan sejumlah keterangan.
Iptu Jumianto menjelaskan, bahwa petugas dari penyidik Satuan Reskrim Polres Agara telah memeriksa beberapa saksi untuk mengungkap kasus itu.
Termasuk aparat desa, serta istri dan anak korban.
Sementara pria yang diduga menjadi pelaku pembunuhan kini sedang diburu oleh polisi.
"Petugas sedang memburu pelaku," pungkasnya.
(Serambinews.com/As/Yeni Hardika; TribunGayo.com/Asnawi Luwi)
Sebagian artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul Tersangka Pembunuh Petani Desa Lawe Beringin Horas Meninggal