TRIBUNNEWS.COM - Ibu dan anak di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Provinsi Riau ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Selasa (27/9/2022).
Identitas keduanya yakni A (60) dan S (25), warga Desa Pasar Baru, Kecamatan Pangean, Kabupaten Kuansing.
Keduanya diduga menjadi korban pembunuhan.
Selain menghabisi nyawa korban, pelaku juga mengambil sejumlah barang berharga milik korban.
Barang korban yang hilang di antaranya sepeda motor, handphone, dan perhiasan.
Saat ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan guna mengungkap kasus kematian ibu dan anak tersebut.
Baca juga: Berusaha Kabur, DPO Kasus Pengeroyokan Tewas Ditembak, Keluarga Minta Polisi yang Menembak Diadili
Kronologi Penemuan Jasad
Melansir TribunPekanbaru.com, keduanya ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa sekira pukul 19.00 WIB.
Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto mengatakan, kejadian bermula saat U, kekasih S mendatangi kediaman korban.
Sebab, sejak Senin (26/9/2022), S tidak bisa dihubungi dan nomor ponselnya tidak aktif.
Setibanya di kediaman S, U mendapati rumah kekasihnya dalam kondisi mati lampu dan pintu sudah terbuka.
"Karena ketakutan, saksi melaporkan ke keluarga korban yang kemudian menghubungi warga sekitar untuk minta bantuan mengecek ke rumah tersebut," katanya, Rabu (28/9/2022).
Sejumlah warga kemudian mendatangi rumah korban.
Mereka menyalakan senter dan mencoba masuk ke dalam rumah.
Betapa kagetnya mereka saat mendapati A dan S sudah dalam kondisi tewas bersimbah darah.
Ibu dan anak itu ditemukan di atas kasur dalam kamar rumah.
Baca juga: KRONOLOGI Guru SD Tewas Dibacok Rekan Seprofesi, Korban Tendang Motor Pelaku dan Ikuti ke Pasar
Petugas kepolisian yang mendatangi lokasi kejadian menemukan benda berupa kapak yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa korban.
Tak Ada Suara Keributan
Camat Pangean, Mahviyen menjelaskan, saat kejadian, tidak ada warga yang mendengar ada teriakan atau suara ribut-ribut di rumah korban.
"Tidak ada yang mendengar, tapi menurut yang melihat pertama, rumah sudah dalam posisi terbuka pintunya, gelap karena lampu rumah mati," jelasnya dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Dijelaskan Mahviyen, A mengalami luka di bagian wajah depan dan leher depan.
Sementara sang anak yakni S, mengalami luka di leher bagian belakang.
Baru Pulang Umroh
Mahviyen Trikon Putra mengabarkan, korban A baru sekira sepekan lalu pulang dari ibadah umroh.
A sebelumnya berangkat bersama sang suami.
Namun, korban pulang lebih dulu ke tanah air.
Baca juga: Fakta-fakta ABG 19 Tahun Bunuh Bayinya di Serang, Motif Malu Punya Anak Hasil Hubungan Terlarang
Sementara sang suami terpaksa harus menunda kepulangan karena sedang sakit.
"Suaminya (korban) juga sedang koma dirawat di Jeddah sana, pasa mau pulang kemarin mendadak dapat serangan jantung, jadi tidak bisa pulang," ungkapnya.
Sosok Korban
Di mata tetangganya, korban dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif mengikuti kegiatan di masyarakat.
"Sepanjang sepengetahuan saya sebagai tetangga, karena rumah saya tidak jauh dari rumahnya, ibu A ini cukup dekat dengan masyarakat. Aktif berkegiatan, seperti yasinan, arisan, dan lain-lain," ujarnya.
Mahviyen menjelaskan, korban S memiliki usaha pembuatan makanan tradisional berupa kerupuk sagu.
Sementara sang suami adalah seorang wiraswasta yang memiliki ladang perkebunan.
Adapun korban S merupakan pegawai honorer di kantor camat.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPekanbaru.com/Rizky Armanda)