News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semringah Wakili Jawa Tengah karena Lapak Ganjar, Nasrafa Go International di Asia hingga Eropa

Penulis: Facundo Chrysnha Pradipha
Editor: Sri Juliati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yani Mardiyanto, pemilik kain lukis Nasrafa foto bersama produk kain lukis

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM  –Nama Jawa Tengah semakin harum di Jepang berkat karya kain lukis Nasrafa.

UMKM yang berbasis di Kota Solo ini bahkan segera melebarkan sayapnya ke Eropa untuk meramaikan pasar kerajinan tangan di Benua Biru.

Adalah Yani Mardiyanto (55), pemilik Nasrafa, tokoh di balik suksesnya industri rumahan kain lukis.

Dirinya mengakui, program Lapak Ganjar yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menjadi bagian keberhasilannya selama ini mengembangkan produk.

"Alhamdulilah sangat bersyukur dan bahagia, berkat Lapak Ganjar, Nasrafa bisa go international, sudah pameran tiga kali di Jepang. Selanjutnya ekspor produk kain lukis ke Turki," ucapnya saat ditemui Tribunnews.com pada Selasa (4/10/2022).

Capaiannya itu tak semudah seperti mengembalikan telapak tangan. Yani bahkan jatuh bangun menjalankan usahanya.

Baca juga: Kolaborasi untuk Penguatan UMKM Jadi Fokus Dialog G0-B20

Seperti halnya pandemi, membuatnya harus bertahan kendati sepi pesanan namun tetap ingin para karyawannya sejahtera.

Genap sepuluh tahun sejak berdiri pada Januari 2012, penantian Yani membuahkan hasil.

Bak pelangi yang datang setelah hujan turun, pada Januari 2022 Nasrafa dikurasi Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah.

Menghasilkan, lapak milik Yani itu kemudian lolos dan berlanjut melalui kurasi naik tingkat nasional.

Hasilnya bagus, Nasrafa melaju ke kedutaan dan dikurasi oleh Indonesian Trade Promotion Center atau ITPC Osaka, Jepang.

Diketahui, ITPC memberikan layanan informasi terkait peluang bisnis di Jepang dan eksportir Indonesia, importir Jepang, serta stakeholders terkait lainnya.

"Alhamdulilah masuk (seleksi) kemudian ekspor perdana ke Osaka akhir Mei 2022, September ikut pameran di sana, Nasrafa satu-satunya wakil Jawa Tengah," jelas pria asli Kota Bengawan.

Pengaruh Lapak Ganjar

Pemilik kain lukis Nasrafa, Yani Mardiyanto berfoto di antara produk UMKM kain lukisnya (TribunSolo.com/Chrysnha)

Yani kembali menegaskan, Lapak Ganjar berperan penting dalam perjalanannya berkarier. Ia mengaku Lapak Ganjar memberinya ilmu berharga menjadi produsen sekaligus marketing yang jitu. Antara lain:

1. Kemasan yang bisa dipasarkan

2. Legalitas lengkap

3. Pengelolaan SDM yang solid

4. Administrasi yang bagus dan benar

5. Membuat tempat usaha representatif

"Berkat Lapak Ganjar saya tahu bahwa bisnis tidak hanya produk kreatif, tapi semua itu tadi harus terintegrasi. Itulah yang membuat usaha saya tetap berjalan dengan 20 karyawan solid dan tertata ," paparnya.

Lapak Ganjar menurutnya telah memperluas pasar Nasrafa tak hanya di Jawa Tengah, tapi se-Indonesia hingga dunia.

Hal yang bisa dibanggakan dari Lapak Ganjar baginya adalah promosi super efektif.

Proses melukis corak gambar jilbab lukis produk Nasrafa

Kata dia, langkah Lapak Ganjar mengenalkan produk UMKM yang terpilih melalui media sosial Instagram begitu menguntungkan.

"Jika Lapak Ganjar sudah mengunggah produk kita di Instagram, sudah pasti bakal dikenal masyarakat luas, banyak pembeli langsung telefon kita. Ini promosi yang sangat efektif dan menguntungkan," ungkap dia.

Saat ini Nasrafa telah berada di 10 titik tersebar di Indonesia, mulai dari Kota Solo, Semarang, Yogyakarta hingga Jakarta.

Yani berharap, senyum pelaku UMKM dan masyarakat akan terus mengembang berkat Lapak Ganjar. Ke depan juga semakin banyak warga yang terbantu dengan adanya program inovatif dari Ganjar Pranowo ini.

Senyum bahagia juga dirasakan oleh pelaku usaha lainnya yang terbantu karena Lapak Ganjar.

Rina Sulistyaningsih (47),Owner Lintang Kejora, bersyukur usaha craft fashion miliknya bisa membuka lapangan kerja untuk orang lain.

"Lapak Ganjar kita tahu imbas promosi digitalnya sangat besar, membuat saya laris pesanan. Bahkan penjahit saya bisa mengajak penjahit lainnya untuk bekerja menghasilkan produk  berbahan kain perca," terang Rina saat diwawancara di rumahnya di Kampung Baru, Solo.

Tak hanya itu, Rina kerap kali membuka kelas pelatihan bagi warga di sejumlah daerah untuk memanfaatkan kain perca menjadi produk kerajinanberkualitas.

"Saya senang bisa membantu orang lain, apalagi tahu mereka bisa menghasilkan produk lalu menjualnya. Sangat bangga dan senang Alhamdulilah dan tidak takut tersaingi karena rejeki masing-masing," imbuhnya.

Senyum Owner Lintang Kejora, Rina Sulistyaningsih menunjukkan produk kerajinan tas. Rina adalah pelaku UMKM yang terdaftar di Lapak Ganjar. Pasar lapaknya melejit berkat promosi Lapak Ganjar.

Catatan Lapak Ganjar

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jawa Tengah, Ema Rachmawati, kepada Tribunnews.com menjelaskan, Program Lapak Ganjar murni merupakan ide Gubernur Ganjar Pranowo yang muncul saat pandemi.

Program ini bertujuan untuk membantu pemasaran produk UMKM yang mengalami kesulitan pemasaran produk.

"Jadi ini memang murni dari beliau dan dikelola langsung oleh Tim Pak Ganjar. Penjualan ini dilakukan di Instagram dan Insta story  akun Lapak Ganjardan juga rirepost akun Pak Ganjar," ungkap dia.

Data Dinkop UMKM Jawa Tengah, saat ini jumlah lapak yang telah dipromosikan di Lapak Ganjar sebanyak 3.062 di edisi ke-103.

Jumlah tersebut terbagi dari total 112 kota dan kabupaten di Indonesia.

Sementara untuk kategori lapak terbanyak di Lapak Ganjar adalah pada bidang makanan berada di angka 768.

Urutan kedua kategori jasa sejumlah 535.

Kemudian secara berurutan ada kaategori fashion, kerajinan, dan lainnya.

Data UMKM di Lapak Ganjar

Ema menambahkan, Lapak Ganjar memberikan bantuan dengan mengunggah produk UMKM yang telah dikurasi.

Hasilnya kemudian diambil 10 terbaik kemudian diunggah di Lapak Ganjar.

"Beberapa produk yg diupload di Lapak Ganjar ternyata mengalami peningkatan biasanya Gubernur berkenan datang langsung ke UKM-nya dan memposting produk tersebut di IG beliau. Seleksinya dari ratusan yang masuk sesuai tema dikurasi oleh Tim dilihat dari kemenarikan produk, kualitas dan kemasan," jelas Ema.

Dirinya tak menampik jika minat pelaku UMKM semakin tinggi memanfaatkan Lapak Ganjar.

Untuk itu, lanjutnya, Lapak Ganjar dikelola secara khusus dan profesional oleh Tim Khusus.

"Kita berharap teman-teman UKM mau terus belajar, berkonsolidasi dan berkolaborasi , jangan menjadi individual dan merasa bisa sendiri. Tetap semangat dan maju," harap dia.

Adapun Lapak Ganjar pertama kali dibuka pada 22 Maret 2021.

Awalnya hanya UMKM terpilih yang akan diunggah ulang jasa atau jualannya oleh sang gubernur, Ganjar Pranowo.

Sejak pertama dibuka, sudah ada 186 ribu unggahan yang sudah terhimpun dalam hastag #LapakGanjar.

Dalam setiap edisinya, Lapak Ganjar membuka kesempatan untuk UMKM yang berbeda.

Seperti pada edisi-edisi sebelumnya, Lapak Ganjar pernah dibuka mulai dari jasa laundry hingga perlengkapan bayi, kue lebaran hingga jasa sablon, produk kerajinan tangan hingga usaha warung makan.

Ganjar dalam keterangannya pernah menyatakan, sengaja membuat program #LapakGanjar agar para pelaku usaha di Jawa Tengah bisa berkembang.

Terutama mereka yang terdampak pandemi Covid-19.

“Lapak Ganjar ini, sebenarnya saya hanya mencoba, agar kira-kira follower saya 2,8 juta itu, kalau ada 100 ribu, ada 10 ribu orang membaca,” kata Ganjar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini