TRIBUNNEWS.COM - Kasus suami bunuh istri dilaporkan terjadi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Dilaporkan yang menjadi pelakunya adalah pria 40 tahun, Tarman (40). Sementara korbannya bernama Sri Suyamti (50).
Tarman diduga membunuh istrinya setelah melakukan hubungan badan.
Korban dibekap hingga meninggal dunia dengan kondisi tanpa busana.
Sebelum kejadian pembunuhan, keduanya sempat ribut soal uang.
Berikut fakta-fakta suami bunuh istri di Boyolali dihimpun dari Kompas.com dan TribunSolo.com, Jumat (14/10/2022):
Baca juga: 5 Fakta Pasutri Tewas Dirampok di Banyuasin: Motif Dipicu Utang, Seorang Pelaku Masih Remaja
Awal kasus
Kasus mulai terungkap saat Tarman mendatangi Mapolsek Selo untuk menyerahkan diri pada Kamis (13/10/2022) sekitar pukul 12.00 WIB.
Pelaku di hadapan petugas mengaku telah membunuh istrinya sendiri.
Polisi yang mendapat laporan dari pelaku langsung terjun tempat kejadian perkara.
Lokasi persisnya berada rumah korban di Dukuh Sawengi, Desa Kembang, Kecamatan Gladagsari, Boyolali.
Korban ditemukan tanpa busana
Kasi Humas Polres Boyolali, AKP Dalmadi menjelaskan, polisi yang tiba di lokasi menemukan korban dalam kamarnya.
Jasad korban tanpa busana di atas tempat tidur dengan kondisi mulut terdapat celana dalam.
Baca juga: FAKTA Anak Bunuh Ibu Kandung di Lampung Utara, Motif Kesal Tak Diberi Uang untuk Beli Rokok
"Korban dalam keadaan terlentang, mulut tersumpal celana dalam warna ungu, badan tertutup selimut," urai Dalmadi.
Petugas kemudian membawa jasad korban ke RSUD Dr. Moewardi Solo untuk diautopsi.
Dugaan sementara, korban dibekap pelaku hingga tewas setelah melakukan hubungan badan.
Sempat ribut soal uang
Dalmadi melanjutkan penjelasannya, sebelum terjadi aksi pembunuhan, pelaku dan korban sempat cekcok.
Keduanya ribut saat pelaku meminta uang kepada korban.
"Pelaku minta uang tapi tidak dikasih sama korban," ucap Dalmadi.
Pelaku yang emosi lantas melakukan tindak kekerasan dalam rumah tangga yang berujung tewasnya korban.
Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri di Pinggir Jalan dan Lukai Orang yang Menolong Korban, Motif Terungkap
Baru setahun menikah
Kepala Desa Kembang, Untung Susilo mengatakan, pelaku dan korban baru menikah setahun yang lalu.
Selepas menikah, keduanya kerap tinggal di rumah pelaku di Kecamatan Selo.
Beberapa hari sebelum kejadian, keduanya berada di rumah korban di Kecamatan Gladagsari, karena mau melakukan nyadran (upacara adat jawa).
Di mata warga korban dikenal sosok yang baik dan kerap terlibat kegiatan masyarakat.
Hal ini tidak lepas karena Sri Suyamti seorang seniman di desanya.
"Aktif di dalam dunia seni dia," kata Untung.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSolo.com/Tri Widodo)(Kompas.com/Labib Zamani)