Rekaman itu pun menimbulkan hujatan dari Aremania karena dinilai menggiring opini bahwa tragedi Kanjuruhan bukan disebabkan karena gas air mata, tetapi saling berdesakan dan terinjak-injak sesama suporter.
Beberapa hari setelah suara rekaman itu tersebar, identitas Suprapti akhirnya terkuak.
Bahkan rumah Suprapti sempat dijaga ketat oleh kepolisian.
"Rekamannya viral mengaku penjual dawet di Gate 3 Kanjuruhan. Dalam pengakuannya menyebut bahwa Aremania mengeroyok polisi & memakai miras serta narkoba. Stlh ditelusuri penjual dawet tersebut tak pernah ada. Sampai H+9 ketahuan datanya kemudian rumahnya dijaga ketat polisi," bunyi cuitan @AremaniaCulture.
(Tribunnews.com/Tio, Reza Deni, Garudea) (SuryaMalang.com)