TRIBUNNEWS.COM, BANDA ACEH -Seorang anak di Banda Aceh, Rafif Azmi (4,8) tak sadarkan diri selama 13 hari seusai mengalami gagal ginjal akut.
Bahkan Rafif telah menjalani cuci darah sebanyak tujuh kali.
Saat ini Rafif tengah menjalani perawatan intensif di Respiratory Intensive Care Unit (RICU) Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUD ZA) Banda Aceh.
Ibunda Rafif, Kartina menyebut, meski telah menjalani cuci darah sebanyak tujuh kali, kondisi sang putra belum juga membaik.
Sebelum divonis gagal ginjal akut, ada sejumlah gejala yang dialami Rafif.
Gejala awalnya, Kartina menjelaskan, Rafif demam hingga akhirnya diare, batuk, dan muntah terus-menerus.
Meskipun telah diberi obat penurun panas, sang putra disebutnya tak kunjung sehat.
Setelah itu, ia memanggil perawat agar merawat Rafif di rumah. Rafif menjalani perawatan di rumah selama dua hari, tetapi kondisinya tidak membaik.
Bahkan, wajah, tangan, dan kakinya membengkak dan tidak buang air kecil selama dua hari tersebut.
Akhirnya, Rafif dirujuk ke RSUD Datu Beru untuk mendapat perawatan. Ia kemudian dirujuk ke RSUD ZA Banda Aceh dan Rafif divonis mengalami masalah ginjal sehingga harus menjalani cuci darah.
Kartina dan suaminya, Aidi Fitra mengaku belum mengetahui penyebab pasti gangguan ginjal yang dialami keluarganya.
20 Anak di Aceh Meninggal Akibat Gangguan Ginjal Akut Misterius
Dinas Kesehatan Aceh mencatat dari 31 kasus anak di Aceh terindikasi Penyakit Gagal Ginjal Akut Misterius, 20 anak meninggal dunia akibat penyakit tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh, Iman Murahman mengatakan, dari 31 kasus temuan itu, dua diantaranya belum diketahui data lengkapnya oleh Dinkes Aceh.
Ia merincikan, 31 kasus tersebut meliputi 20 anak meninggal dunia, lima dirawat, empat anak sudah tidak dirawat dan masih selamat, dan dua kasus belum diketahui data lengkapnya.
Dari jumlah itu lanjut Iman, 11 kabupaten/kota Aceh dengan temuan kasus Gangguan Ginjal Akut Misterius terhadap anak.
Sebelas kabupaten/kota tersebut yaitu Kota Banda Aceh 13 anak, Aceh Tengah terdapat 3 anak, Aceh Utara 3 anak.
Kemudian Aceh Selatan terdapat 1 anak, Bireuen 1 anak, Langsa 1 anak, Aceh Jaya 1 anak, Aceh Barat 1 Anak, Aceh Besar 1 anak, Bener Meriah 2 anak dan Lhokseumawe 2 anak.
"Paling banyak temuan kasus itu ada di Banda Aceh," kata Iman, Kamis (20/10/2022) malam.
Saat ini pun kata Iman, Dinkes Aceh terus melakukan koordinasi dengan Tim Rumah Sakit Umum Zainoel Abidin (RSUZA).
Pihaknya juga melakukan verifikasi dan pelaporan pusat yang harus di input, serta verifikasi lapangan dengan pihak rumah sakit.
"Ya, kita berharap masyarakat bisa mengikuti imbauan yang telah dikeluarkan Kementerian RI," pungkasnya. (*)
Sebagian Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul VIDEO Anak di Banda Aceh Alami Gagal Ginjal Akut Tak Sadarkan Diri 13 Hari