TRIBUNNEWS.COM, BOGOR- Gereja GBP Kasih Allah Ministry (KAM), Kota Bogor, Jawa Barat, menjelaskan mengenai sosok Christian Rudolf Tobing (36).
Rudolf adalah tersangka pembunuhan wanita di Apartemen Pramuka, Jakarta Timur.
Baca juga: Rudolf Punya 3 Calon Korban Pembunuhan: Target Utama Selamat Karena Sulit Dihubungi
Rudolf ternyata pernah menjadi seorang pendeta muda di Gereja GBP sejak tahun 2021.
Saat ini, dia sudah tidak berugas lagi sejak tiga bulan lalu karena dinonaktifkan gereja.
Gereja GBP KAM memastikan bahwa kasus yang dilakukan oleh Rudolf ini tidak ada sangkut pautnya dengan gereja tempat dia berkhotbah.
Pimpinan Gereja GBP KAM, Charles F menerangkan, selama dia menjalani perannya sebagai pendeta muda, Rudolf merupakan sosok yang biasa-biasa saja.
"Hubungan dia hanya seorang pendeta muda untuk ditugaskan khotbah. Diluar dari itu tidak ada dan tidak punya kewenangan. Gapunya jabatan lain juga," kata Charles saat dijumpai TribunnewsBogor.com di Gereja GBP KAM, Jumat (21/10/2022).
"Kalau saya lihat orangnya biasa aja standar umum gaada spesial di mata saya. Biasa-biasa saja," tambahnya.
Baca juga: Terungkap Pekerjaan Rudolf Pembunuh Wanita di Kolong Tol Becakayu
Charles membeberkan, meski sosoknya biasa saja, Rudolf menjalin komunikasi dengan jemaat di gereja dengan baik.
"Biasa biasa aja. Mengalir. Kita aja kaget yang tahu dia kaget juga. Ga terpikir seperti itu," ungkapnya.
Charles menerangkan, dirinya sempat merasa tidak menyangka apa yang dilakukan oleh Rudolf ini.
Walaupun, ditegaskan olehnya, apa yang dilakukan oleh Rudolf ini merupakan tindakan pribadi dan tidak ada hubungannya sama sekali dengan gereja.
Baca juga: FAKTA BARU Kasus Eks Pendeta Rudolf Tobing: Tersenyum karena Puas Membunuh, Sewa Apartemen 1 Hari
Dirinya pun mengetahui kasus ini lewat platform media sosial.
"Tidak menyangka. Di luar dugaan saya. Saya tidak pernah menyangka ada orang bisa lakukan itu. Di luar nalar saya. Kalau orang biasanya melakukan ada garis muka yang ketakutan. Jadi gak ada bayangan. Saya gatau sama sekali mengapa dan kenapanya," jelasnya.