Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Polda NTT telah membentuk tim khusus menyelidiki peristiwa Kapal Cantika 77 yang terbakar di perairan Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Tim khusus tersebut diketuai Dirkrimum Polda NTT Kombes Pol Patar Silalahi.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Ratusan Penumpang Lompat ke Air, 14 di Antaranya Tewas, Diduga karena AC
Pembentukan tim tersebut disampaikan Kapolda NTT Irjen Pol Johanis Asadoma saat mengunjungi para korban selamat yang dirawat di RSUD Prof WZ Johannes Kupang, Selasa (25/10/2022).
"Jadi tim yang kita bentuk ini dari Ditkrimum dan Polair untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan kasus kebakaran ini," kata Johanis.
Dijelaskan Kapolda NTT bahwa penyelidikan dimaksud mencaritahu penyebab kebakaran, jumlah korban, baik yang meninggal dan selamat.
Didampingi Dirkrimum Polda NTT, Kombespol, Patar Silalahi dan Kabid Dokes Polda NTT, Kombespol dr. Sudaryono, Johni mengatakan, hal lain yang diselidiki, yakni apakah jumlah penumpang saat itu melebihi kapasitas atau seperti apa.
Tentang korban yang meninggal, Johni mengatakan jumlah korban meninggal saat ini berjumlah 14 orang dan semua di RSB Titus Uly Kupang.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar di Perairan Kupang: 14 Orang Tewas, Berikut Kronologisnya
Lebih lanjut, dikatakan, dari 14 orang meninggal dan dari jumlah itu, tujuh jenazah tiba pada malam Senin 24 Oktober 2022 dan pada Selasa 25 Oktober 2022 sebanyak tujuh jenazah.
"Para korban ini kita tes ante mortem dan post mortem oleh tim DVI Biddokkes Polda NTT. Ketika sudah teridentifikasi, apabila ada keluarga yang mau ambil,kita serahkan agar dilakukan penandatanganan selanjutnya," ujar Johni.
Baca juga: Kapal Cantika 77 Terbakar, Sang Ayah Bawa Bayinya Berenang Menggunakan Pelampung Menuju Perahu SAR
Untuk diketahui Kapal Cantika 77 terbakar di sekitar perairan Kupang- Naikliu pada Senin 24 Oktober 2022. (*)
Penulis: Oby Lewanmeru
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kapal Cantika 77 Terbakar, Kapolda NTT Siap Bentuk Tim Khusus untuk Selidiki