"Kami sudah kenal sejak kecil, tetapi awal mulanya semakin dekat karena les melukis dengan Pak Adjie (guru lukis) dan barulah kami serius menjadikan ini sebuah profesi."
"Awalnya hanya berpikir “melukis” itu hanya hobi saja, siapa yang tahu ternyata lukisan kami bisa dijual," ungkap Yumna.
Dijuluki Lima Serangkai
Yumna mengatakan, ia dan teman-temannya juga pernah dijuluki lima serangkai oleh gurunya, bernama Adjie.
"Guru kami adalah seorang Pelukis Lombok yang bernama Adjie, beliau juga pernah berguru ke pelukis terkenal Affandi."
"Beliau orang pertama yang memanggil kami “Lima Serangkai” karena kami memiliki karakter lukisan yang berbeda-beda," ungkapnya.
Melukis Bersama di Atas Kue
Perempuan berusia 22 tahun ini menceritakan, ketika pertama kali melukis bersama, ia dan sahabatnya membuat lukisan abstrak.
"Lukisan pertama kami yang ber 5 satu kanvas adalah lukisan abstrak dengan logo Free Souls di tengahnya," ucapnya.
Terbaru, kelima orang sahabat itu membuat lukisan di atas kue.
Yumna dan sahabatnya menerima tantangan dari warganet.
"Kami memang sering mengerjakan request netizen, jadi kebetulan ada netizen yang meminta lukis di kue, dan kami menerima tantangannya," ceritanya.
Lebih jauh, Yumma menyebut, ada berbagai lukisan yang telah dibuatnya bersama para sahabat.
"Kalau yang dibuat bersama ada tiga lukisan, lukisan Logo Free Souls, lukisan tebing Fantasi, dan lukisan Indonesia. Mungkin lukisan terbaik sejauh ini adalah lukisan Indonesia," ungkap Yumna.