Kedua bocah itu juga selalu di pagar rumah meminta roti, permen kepada Sunardi dan sang istri.
"Kalau siang ya di pagar itu, terus manggil Pakde Pakde mana roti dan permen. Kok aku nggak dikasih roti sama permen."
Baca juga: Fakta-fakta 2 Bocah Dirantai Ibu Kandung di Bali: Berdalih Anaknya Nakal, Kini Ibu Jadi Tersangka
"Nah, kalau sama orangtuanya apa diberikan makan atau minum waktu di dalam rumah, saya tidak tahu," terangnya, dikutip dari Tribun-Bali.com.
Puncaknya pada 8 Oktober 2022, kedua bocah itu menangis di pagar dan mengeluh tidak dikasih makan.
"Jadi mereka itu sampai mengeluh kami tidak beri makan, akhirnya kami jelaskan bahwa akan dikasih, karena mengeluh itu saya tidak sampai hati," bebernya.
5. Pelaku Menyesali Perbuatannya
Pelaku menyesali perbuatannya yang telah melakukan tindakan kekerasan kepada dua anaknya.
"Dia (ibunya) berkali-kali mohon maaf menyesal namanya juga manusia tetap ada salah."
"Namun mau tidak mau proses hukum tetap berjalan dan ibunya harus siapkan diri," kata Ketua Komisi KPPAD Bali, Ni Luh Gede Yastini, dilansir Tribun-Bali.com.
Ni Luh menjelaskan, pelaku tak mengetahui keberadaan ayah biologis kedua anaknya.
Hal itu karena setelah berpisah, komunikasinya dengan ayah anaknya terputus.
"Kalau menurut ibunya baru pertama dia melakukan merantainya," tambahnya.
6. Menteri PPPA Sebut Bukan Kejadian yang Pertama
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Bintang Puspayoga mengungkapkan kasus ibu merantai anaknya bukan yang pertama kali terjadi di Indonesia.