News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Berjuluk Pesulap Hijau Diduga Cabuli Puluhan Ibu Muda di Aceh, Mengaku Sebagai Utusan Tuhan

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pria berumur 46 itu diamankan setelah polisi mendapatkan laporan dari korban yang sudah diperlakukan cabul oleh BT

TRIBUNNEWS.COM, ACEH - Puluhan ibu muda diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan BT (46), warga Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh. 

Pria itu diamankan setelah polisi mendapatkan laporan dari korban yang sudah diperlakukan cabul oleh BT.

Diduga kuat para mama muda yang jadi korban tak hanya satu namun tak melapor lantaran tak mau aibnya terekspos.

Cerita ini diawali dari BT yang diduga jadi dukun.

BT ini dikenal sering mengenakan jubah warna hijau sehingga disebut pesulap hijau bahkan tersangka sempat viral di media sosial karena pakaian yang dikenakannya.

Berdasarkan informasi yang diungkap oleh Polres Pidie, BT diduga telah mencabuli puluhan ibu muda alias mama muda.

Baca juga: Datangi Orang Pintar untuk Berobat, Mama Muda di Tangerang Malah Jadi Korban Tindak Asusila

Modusnya adalah membuka praktek pengobatan alternatif.

Tersangka BT yang mengaku sebagai orang pintar atau dukun yang bisa mengobati orang sakit.

Dia bahkan mengaku sebagai utusan Tuhan agar dipercaya orang yang berobat padanya.

Kesaksian dari satu diantara korban, ada yang berobat pada BT karena menderita kanker servik dan akan diobati secara tradisional atau alternatif.

Persyaratan BT meminta pada korban membawa air mineral dan nanas sebaga media pengobatan.

Dalam perjalanan pengobatan itu akhirnya terjadi perlakuan tak senonoh.

BT melakukan jarimah atau perkosaan terhadap korban yang dilakukan puluhan kali.

Petualangan BT bertingkah laku tak senonoh kepada para ibu muda atau mama muda di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, Aceh berakhir sudah. Pria berumur 46 itu diamankan setelah polisi mendapatkan laporan dari korban yang sudah diperlakukan cabul oleh BT. (via Serambinews)

Ia  menggauli korban dengan berdalih syarat menghilangkan penyakit.

Kecuali itu, BT mengancam membunuh korban jika tidak bersedia melayani nafsunya sampai mengancam membunuh keluarga korban secara ghaib.

"Sehingga di bawah ancaman itu korban tidak berani melaporkan ke polisi," ujar Kapolres Pidie, AKPB Padli, dikutip Tribunjogja.com dari Serambinews.com,Rabu (26/10/2022).

Tak hanya itu, terungkap juga daru hasil pemeriksaan polisi, ternyata tersangka BT telah memiliki empat istri.

BT ditangkap polisi setelah diperiksa di Kantor Unit Idik II PPA Satreskrim Polres Pidie.

Baca juga: Polisi Tangkap Ayah Tiri Pencabul Anak di Pidie: Korban Sering Pusing dan Mual-mual di Sekolah

BT ditangkap lantaran telah terpenuhi unsur Qanun Provinsi Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, yakni telah memenuhi unsur pidana jarimah.

Saat ini baru satu korban yang melaporkan kepada polisi terhadap dugaan kekerasan seksual dilakukan BT.

Menurut Kapolres, polisi juga telah memeriksa korban pencabulan sanf dukun.

Selain itu, polisi turut memeriksa delapan saksi.

Hanya saja saksi tidak melaporkan secara resmi kepada pihak berwajib.

Saksi tidak berani melaporkan ke polisi karena saksi malu.

"Kasus BT ini cukup menghebohkan karena banyak korban dari ibu muda,” kata Kapolres Pidie.

BT kini diancam dengan Pasal 48 Juntho Pasal 52 yang diatur dalam Qanun Provinsi Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Pasal itu menyebutkan, bahwa setiap orang yang dengan sengaja melakukan jarimah pemerkosaan,

maka ancaman 'uqubat ta'zir cambuk paling sedikit 125 kali atau paling banyak 175 kali.

Sementara denda paling sedikit 1.250 gram emas murni atau paling banyak 1.750 gram emas murni atau penjara paling singkat 125 bulan dan paling lama 175 bulan. (*)
 
 
 

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Cerita Mama Muda Jadi Korban Pria Dewasa Beristri Empat Berjuluk Pesulap Hijau

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini