"Lalu, kami berkoordinasi dengan Tim Jihandak dari Brimob Polda Jatim untuk evakuasi granat di lokasi," katanya.
Setibanya di lokasi, Tim Jihandak melakukan pemeriksaan, evakuasi dan sterilisasi dalam waktu satu setengah jam.
Baca juga: Pengakuan Penemu Sekaligus Korban Granat Meledak di Cilincing, Awalnya Mau Dijual ke Tukang Loak
TribunJatim melansir, setelah selesai, temuan granat tersebut dimusnahkan di aliran lahar Kali Bladak.
Pemusnahan tersebut, kata Argo, dilakukan dengan cara diledakkan menggunakan detonator.
Peledakan dilakukan dua kali dengan jarak pemantik dengan lokasi peledakan sekitar 500 meter.
"Peledakan dilakukan dengan detonator yang berjarak sekitar 500 meter dari posisi granat. Jadi cukup aman juga,"
"Proses pemusnahan granat dalam situasi aman terkendali. Lokasi pemusnahan granat jauh dari permukiman warga," ujarnya.
Diduga dari Jaman Perjuangan
Saat ditanya asal granat tersebut, Argo menduga granat tersebut berasal dari sisa perang kemerdekaan Indonesia.
Kompas mengabarkan, Argo memastikan bahwa granat tersebut telah tertimbun di tanah selama puluhan tahun.
"Dugaannya ini sisa dari masa perjuangan kemerdekaan. Kita tahu wilayah Blitar juga merupakan wilayah terjadinya konflik bersenjata pada masa itu," jelasnya.
"Tapi kapan persisnya kita tidak dapat memastikan. Yang jelas granat ini sudah terkubur lama, sudah sangat berkarat," pungkas Argo.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Samsul Hadi)(Kompas.com, Asip Agus Hasani)