TRIBUNNEWS.COM - Warga di Blitar, Jawa Timur temukan granat di tanah kosong, Jumat (11/11/2022).
Pria bernama Suyadi tersebut menemukan granat saat menggali tanah untuk membuat pondasi di pekarangan milik ibunya.
Granat ditemukan setelah Suyadi menggali sedalam satu meter.
Cangkul yang ia gunakan membentur besi, yang ternyata adalah sebuah granat.
Ia pun menggali di lokasi sekitar, dan menemukan lima granat lain.
Jadi, total ada enam granat yang ia temukan pertama kali.
Baca juga: Benda yang Meledak di Cilincing Bukan Granat, Kapolres Metro Jakarta Utara: Itu Flashbang
Mengutip Kompas, Suyadi pun segera melapor ke perangkat desa.
Perangkat desa lantas meneruskan laporan tersebut ke pihak kepolisian.
Menanggapi laporan, pihak kepolisian pun melakukan pencarian kembali, untuk mencari apakah ada granat lain.
Setelah dilakukan pencarian kembali, ditemukan 20 granat lain.
Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono.
Mengutip Tribun Jatim, ia mengatakan granat yang ditemukan berjenis fragmentasi dengan kondisi sudah berkarat.
"Dari 26 buah granat yang ditemukan, sebanyak 20 granat utuh dan enam granat dalam bentuk serpihan," ucap AKBP Argowiyono, Sabtu (12/11/2022).
Ia juga mengatakan, setelah mendapat laporan, pihaknya berkoordinasi dengan Tim Jihandak dari Brimob Polda Jatim.
"Lalu, kami berkoordinasi dengan Tim Jihandak dari Brimob Polda Jatim untuk evakuasi granat di lokasi," katanya.
Setibanya di lokasi, Tim Jihandak melakukan pemeriksaan, evakuasi dan sterilisasi dalam waktu satu setengah jam.
Baca juga: Pengakuan Penemu Sekaligus Korban Granat Meledak di Cilincing, Awalnya Mau Dijual ke Tukang LoakĀ
TribunJatim melansir, setelah selesai, temuan granat tersebut dimusnahkan di aliran lahar Kali Bladak.
Pemusnahan tersebut, kata Argo, dilakukan dengan cara diledakkan menggunakan detonator.
Peledakan dilakukan dua kali dengan jarak pemantik dengan lokasi peledakan sekitar 500 meter.
"Peledakan dilakukan dengan detonator yang berjarak sekitar 500 meter dari posisi granat. Jadi cukup aman juga,"
"Proses pemusnahan granat dalam situasi aman terkendali. Lokasi pemusnahan granat jauh dari permukiman warga," ujarnya.
Diduga dari Jaman Perjuangan
Saat ditanya asal granat tersebut, Argo menduga granat tersebut berasal dari sisa perang kemerdekaan Indonesia.
Kompas mengabarkan, Argo memastikan bahwa granat tersebut telah tertimbun di tanah selama puluhan tahun.
"Dugaannya ini sisa dari masa perjuangan kemerdekaan. Kita tahu wilayah Blitar juga merupakan wilayah terjadinya konflik bersenjata pada masa itu," jelasnya.
"Tapi kapan persisnya kita tidak dapat memastikan. Yang jelas granat ini sudah terkubur lama, sudah sangat berkarat," pungkas Argo.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Samsul Hadi)(Kompas.com, Asip Agus Hasani)