News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sekeluarga Tewas di Jakarta Barat

Kata Pakar soal Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Menduga Korban Menganut Paham Apokaliptik

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi jenazah - Berikut ini kata pakar kriminolog soal ditemukannya 4 mayat di Kalideres, Jakarta Barat.

TRIBUNNEWS.COM - Satu keluarga ditemukan meninggal dunia di Perum Citra Garden Satu Extention Blok AC 5 No 7, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (10/11/2022).

Mereka adalah suami istri, anak, dan ipar.

Inisial masing-masing, suami RG (71), istri RM (66), anak DF (42), dan ipar BG (68).

Dari hasil pemeriksaan pihak berwajib, mereka ditemukan tewas dalam kondisi perut kosong.

Mengutip TribunJatim, di rumahnya juga tak ditemukan makanan atau air minum di rumah tersebut

Melihat hal tersebut Adrianus Meliala, kriminolog Universitas Indonesia (UI) mengatakan bahwa diduga satu keluarga tersebut memiliki keyakinan apokaliptik.

Baca juga: Adrianus Meliala Duga Satu Keluarga Tewas di Kalideres Penganut Paham Akhir Dunia atau Apokaliptik

Keyakinan apokaliptik adalah keyakinan terhadap akhir dunia.

"Jangan-jangan dari keempatnya penganut paham akhir dunia atau apokaliptik dan mencabut nyawa dengan cara yang ekstrem," ujar Adrianus, Sabtu (12/11/2022).

Diberitakan Tribunnews.com, Adrianus juga menduga ada unsur kesengajaan dalam peristiwa ini.

"Saya bayangkan bunuh diri dengan melaparkan diri, tetapi saya tidak yakin orang mampu melakukan tindakan seperti itu," kata Adrianus.

Ada juga dugaan seperti adanya pihak yang membuat para korban lapar dengan tidak memberi akses makanan.

"Tentu ada motif ya kenapa seperti itu, harus menunggu hasil autopsi yang akurat," lanjut Adrianus.

Untuk diketahui, kepolisian masih mendalami tentang kasus ini.

Kronologi Ditemukan 4 Mayat di Satu Rumah

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini