Oleh sejumlah kakak tingkat (kating) di IPB, SN ditawari sebuah proyek usaha dengan hasil yang lumayan.
"Terus ditawarin tuh project sama kating-kating kita buat ikut project ini nih uangnya lumayan," kata SN kepada wartawan.
SN dan para korban lainnya kemudian dikenalkan dengan terduga pelaku SAN.
SAN pun meminta SN dan teman-temannya di kampus IPB untuk menjalankan segala prosedur dan tata caranya dalam mengikuti proyek usaha tersebut.
Termasuk diminta membeli barang-barang dari akun-akun di aplikasi e-market place atau online shop dan pembayarannya melalui pinjaman online.
Mereka dijanjikan ada keuntungan yang nantinya akan digunakan untuk acara.
Namun sejak Agustus 2022 hingga November 2022, belum ada keuntungan seperti yang SAN janjikan.
Bahkan SAN selalu mengulur waktu pembayaran yang dijanjikan.
Di sisi lain, utang pinjaman SN dari beberapa aplikasi pinjol dari membengkak menjadi Rp 14 juta.
Baca juga: Tanggapan Rektor Soal Ratusan Mahasiswa IPB yang Terjerat Pinjol, akan Bentuk Tim Khusus
Dimana SAN?
Wakapolresta Bogor Kota, AKBP Ferdy Irawan mengatakan, kepolisian masih melakukan penyelidikan dan mencari keberadaan SAN.
Terduga pelaku SAN itu terancam disangkakan pasal 372 dan 378 tentang penipuan dan penggelapan.
Total Kerugian Capai Rp 2,1 M
AKBP Ferdy Irawan jumlah korban penipuan yang melibatkan pinjaman online serta mahasiswa IPB turut menjadi korban mencapai 311 orang.