TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Angkutan kota (angkot) yang membawa 10 siswa sekolah ditemukan dalam kondisi ringsek. Angkot tersebut terlihat rusak parah.
Angkot berwarna biru itu berhasil dievakuasi dari timbunan longsor akibat gempa bumi di Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11/2022).
Seperti diketahui longsor di jalur tersebut ternyata menimbun truk dan dua angkot. Longsor terjadi karena gempa Cianjur 5,6 Skala Magnitudo, Senin (21/11/2022).
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Bertambah: 271 Meninggal, 61.908 Orang Mengungsi, 40 Orang Masih Hilang
Angkot yang diterjang longsor tersebut mengangkut sejumlah siswa yang baru pulang sekolah.
Menurut seorang relawan dari Relin, Hendra, kendaraan tersebut tersapu longsor di Jalan Raya Cipanas-Cianjur, Desa Cibereum, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
"Kami sedang berusaha mengevakuasi jenazah dari angkot, kami belum menemukan tapi untuk bau-baunya sudah ditemukan. Namun tadi dicari lagi bau-bau menghilang dan belum ada tanda-tanda selanjutnya lagi," kata Hendra.
Menurutnya, angkot yang tertimbun longsor itu mengangkut 10 santri anak-anak.
"Untuk identitasnya belum ditemukan. Angkot dari Cianjur mau ke Cipanas," kata dia.
Baca juga: Angkot Berisi 15 Siswa Tertimbun Longsor akibat Gempa Cianjur, Petugas Masih Lakukan Evakuasi
Dalam upaya pencarian itu, kata dia, petugas menemukan beberapa petunjuk selain bau-bauan.
"Untuk saat ini tadi ditemukan hanya beberapa, kayak amal-amalan dihapali anak santri, itu saja yang bisa saya temukan dari lokasi tadi," ungkapnya.
Hendra menuturkan, kendaraan bercat biru itu tertimbun reruntuhan tembok dan beton rumah.
Material ini pula yang membuat petugas sulit mengevakuasi angkot.
Saat ini petugas masih terus mencari keberadaan para korban.
Selain angkot, petugas juga masih mencari keberadaan mobil avanza dan xenia yang masih tertimbun.
"Selain angkot, mobil avanza yang membawa satu keluarga belum ditemukan dan belum teridentifikasi pelat dan warnanya," kata dia.
Menurut dia, untuk angkot dan dua truk yang sudah ditemukan posisinya masih di berada di sisi jalan, belum terjun ke jurang.
Baca juga: Tiga Hari Tertimbun Puing, Bocah 10 Tahun di Rawacina Cianjur Mampu Bertahan Hidup
Sementara tiga mobil lainnya sudah terjun ke tebing lalu tertimbun longsor, sehingga sulit untuk ditemukan.
Bahkan menurut dia, body angkot dan dua mobil lainnya itu hingga kini masih belum terlihat sama sekali.
Hendara juga menuturkan, evakuasi dilakukan menggunakan alat manual seperti sekop dan cangkul, dibantu anjing pelacak dua yang diterjunkan.
"Butuh bantuan alat berat dan anjing pelacak, pencarian terkendala hujan jadi tadi sempat dihentikan dulu," tandasnya.
Diketahui bahwa saat terjadi gempa di Cianjur bermagnitudo 5,6, Jalan Raya Cipanas - Cianjur terjadi longsor hingga menutup akses kendaraan.
Kini petugas masih terus berusaha keras untuk membersihkan material longsor agar jalan bisa kembali dilalui.
Petugas juga masih mencari keberadaan korban lain yang mungkin tertimbun longsor.
Baca juga: Dalam Rakor Kemenkumham, Yasonna Minta Jajarannya Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur
Puluhan Siswa Dilaporkan Hilang
Longsor imbas gempa bumi yang terjadi di Cianjur, Jalan Labuan - Cianjur atau Jalur Puncak kawasan Cianjur di wilayah Cugenang, Jawa Barat turut menimbun mobil truk hingga angkot.
Sampai pukul 22.00 WIB Senin (21/11/2022) malam, akses jalan Bogor - Cianjur sementara masih ditutup imbas longsor tebingan sekitar 5 meter beserta pohon tumbang tersebut.
"(Longsor) Tebingan sekitar 5 meter, jalur itu ketutup. Di bawahnya ada dua angkot sama satu truk," kata Kasi Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Hamid Suwardi kepada TribunnewsBogor.com di sekitar lokasi, Senin malam.
Dia menjelaskan bahwa para penumpang dan sopir dari laporan adanya kendaraan yang tertimpa longsor ini sementara masih belum ditemukan.
Kondisinya sampai Senin malam ini, kata dia, untuk badan mobil angkot masih belum terlihat, sementara untuk badan truk sudah terlihat.
Namun proses evakuasi masih akan dilakukan ditambah penanganan material longsor beserta pohon tumbang yang masih menutup jalan.
"Menurut keterangan, yang di angkot itu ada 15 orang, itu siswa anak sekolah yang baru pulang, dan yang lainnya yang berteduh tadi kan hujan, dan di bawahnya ada juga warung-warung itu tertimpa sama longsor. Angkot belum kelihatan, hanya badan truk saja yang sudah kelihatan," kata Hamid Suwardi.
Baca juga: BMKG: Jangan Mencuri Pascagempa Cianjur, Rumah Rawan Roboh
Update Gempa Cianjur: Korban Meninggal 271 Orang, 474 Luka Berat
Berikut ini update dampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat.
Diketahui beberapa lokasi di Cianjur terkena dampak dari gempa bumi yang terjadi pada Senin (21/11/2022) lalu.
Sementara jumlah korban jiwa Gempa Cianjur sebanyak 271 orang per Rabu (23/11/2022).
Hal itu diumumkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.
Suharyanto juga mengungkapkan bahwa korban hilang per hari ini mencapai 40 orang dengan rincian 39 orang warga Desa Cugenang dan satu warga dari Desa Warungkondang.
Sementara korban yang alami luka-luka bertambah menjadi 2.043 orang.
Sebanyak 61.908 orang mengungsi dan menimbulkan 56.320 rumah rusak.
"Rumah rusak berat 22.241, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah. Tentu saja ini akan terus diverifikasi," ungkap Suharyanto.
Baca juga: Viral Video Delapan Jenazah Berada di Tenda Pengungsian Cianjur, Ini Faktanya
Menurut Suharyanto, data jumlah korban meninggal 271 bersifat sementara dan akan terus ditelusuri ada tidaknya penambahan korban.
BNPB juga tidak bisa memastikan apakah jumlah 271 itu termasuk yang sudah dimakamkan oleh pihak keluarga atau belum.
Sebab jenazah ada yang langsung dimakamkan oleh keluarga tanpa dilaporkan ke Puskesmas atau Rumah Sakit.
Agar tidak terhindar dari kesalahan data, pihak BNPB menjadwalkan update korban gempa Cianjur setiap harinya pada sore hari melalui konfrensi pers.
474 Pasien Luka Berat
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin juga mengungkapkan, bahwa hari ini tercatat terdapat 474 pasien luka berat.
140 orang di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit di wilayah sekitar seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung.
Di samping itu juga tercatat ada 1.800 pasien luka ringan.
Budi pun meminta kepada tenaga kesehatan untuk fokus kepada orang yang sakit luka berat jangan sampai meninggal dan orang yang sakit luka ringan cepat sembuh.
Pihak kemenkes juga memastikan ketersediaan fasilitas kesehatan bagi korban terdampak gempa Cianjur
Baca juga: Viral Video Delapan Jenazah Berada di Tenda Pengungsian Cianjur, Ini Faktanya
Menurut Kemenkes, kebutuhan saat ini adalah ruang operasi.
Budi telah memeriksa ketersediaan ruang operasi di setiap rumah sakit di Cianjur.
Di antaranya di RS Bhayangkara ada 1 kamar operasi, di RSUD Sayang ada 8 ruang operasi, ruang tersebut bisa dipakai semua cuman perlu sedikit perbaikan.
Kemudian di RS Dr. Hafiz terdapat 2 ruang operasi. Dan di RSUD Cimacan ada 4 ruang operasi yang bisa digunakan.
Adapun 12 Kecamatan di Kabupaten Cianjur yang terdapak gempa bumi, antara lain:
- Kecamatan Cianjur
- Kecamatan Karang Tengah
- Kecamatan Warung Kondang
- Kecamatan Gekbrong
- Kecamatan Cugenang
- Kecamatan Cilaku
- Kecamatan Cibeber
- Kecamatan Sukaresmi
- Kecamatan Bojong Picung
- Kecamatan Cikalong Kulon
- Kecamatan Sukaluyu
- Kecamatan Pacet
(Tribunnews.com/TribunJabar/TribunBogor)