TRIBUNNEWS.COM - Prada Muhammad Indra Wijaya atau Prada Indra meninggal setelah sempat dirawat di RS Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) Manuhua Biak, pada Sabtu (19/11/2022).
Prada Indra merupakan prajurit TNI Angkatan Udara yang bertugas di Sekretariat Markas Komando Operasi Udara III atau Makoopsud III Biak, Papua.
Prada Indra sebelumnya ditemukan dalam kondisi pingsan di mess tamtama Tiger Makoopsud III Biak dan sempat dibawa menuju Rumah Sakit Lanud Manuhua Biak.
Namun, nyawa Prada Indra tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Meninggalnya Prada Indra dianggap janggal oleh keluarga karena ditemukan sejumlah luka lebam dan sayatan di tubuh jenazah.
Pihak keluarga mengaku diberitahu jika Prada Indra meninggal karena dehidrasi berat usai berolahraga.
Baca juga: TNI AU Tahan 4 Prajurit Diduga Terlibat Kekerasan yang Akibatkan Prada Indra Wijaya Wafat
Keluarga menerima jenazah dalam peti tergembok
Kakak Prada Indra, Rika Wijaya menceritakan awal mula kecurigaan keluarga terkait penyebab kematian Prada Indra.
Hal itu bermula ketika keluarga menerima jenazah Prada Indra yang dimasukkan ke dalam peti yang tergembok.
Ketika keluarga ingin membuka gembok tersebut, petugas TNI AU yang mengantar mengatakan tidak diberi kuncinya.
"Kejanggalannya adalah ketika kami membuka peti jenazah, pihak keluarga bertanya kunci gembok peti jenazah di mana. Beliau (perwakilan TNI AU) menjawab bahwa tidak diberikan kunci dari dari sananya, dari Biak sendiri enggak dikasih kunci," ungkapnya pada Rabu (23/11/2022) dikutip dari Kompas.com.
Keluarga berinisiatif membuka paksa gembok dengan palu.
Ketika peti berhasil dibuka, keluarga kaget karena saat membuka kain kafan di bagian kepala keluar darah.
"Kami buka kain kafannya mulai dari bagian kepala. Nah mulai dari bagian kepala yang kami lihat adalah darah," tambahnya.
Baca juga: Aniaya Prada Indra hingga Tewas, 4 Prajurit TNI AU Jadi Tersangka, Terancam 15 Tahun Penjara