News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Saugas Goo, Ketua KNPB Dogiyai Kini Dibebaskan Pasca Ditangkap Diduga Dalang Kerusuhan

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Natalis Goo alias Saugas Goo akhirnya dibebaskan dan dikembalikan kepada keluarganya setelah sempat diamankan, Rabu (23/11/2022).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Natalis Goo alias Saugas Goo akhirnya dibebaskan dan dikembalikan kepada keluarganya setelah sempat diamankan, Rabu (23/11/2022).

Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu SIK mengatakan, kini Natalis Goo alias Saugas Goo sudah dikembalikan kepada keluarganya.

Baca juga: Pasca Kerusuhan di Dogiyai Papua Tengah, Satu Orang Hilang, 106 Bangunan Hangus Terbakar

Pihaknya tidak melakukan penahanan lebih lanjut karena Saugas Goo dinilai kooperatif dan tidak ada hubungannya dengan kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) lalu.

"Kami hanya klarifikasi dengan saudara Natalis Goo alias Saugas Goo sehubungan dengan masalah yang terjadi pada Sabtu 12 November 2022, pada laka lantas yang mengakibatkan adanya korban jiwa serta harta benda," kata
Kapolres Dogiyai Kompol Samuel D Tatiratu SIK dikutip dari tribratanews, Kamis (24/11/2022).

Kapolres menjelaskan saat dimintai keterangan terkait dengan kejadian laka lantas yang mengakibatkan adanya korban jiwa serta harta benda tersebut, Ketua KNPB wilayah Mepago ini tidak melakukan perlawanan.

Saugas Goo malah koperatif untuk memberikan keterangan saat diajak oleh pihak keamanan Polres Dogiyai.

"Setelah kami lakukan pemeriksaan terkait dengan masalah yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, maka saudara Natalis Goo alias Saugas Goo kami kembalikan kepada keluarga yang didampingi langsung oleh LBH Sdr Dani Nawipa dan Beny Goo (tokoh pemuda Kabupaten Dogiyai)," kata Kapolres.

Sebelumnya Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Dogiyai, Provinsi Papua Tengah berinisial Saugas Goo diamankan Kepolisian Polda Papua, Selasa (22/11/2022) malam.

Baca juga: Pasca Konflik di Kabupaten Dogiyai Papua Tengah, 400 Warga Mengungsi ke Nabire

Saugas Goo diduga merupakan dalang dari insiden kerusuhan dan pembakaran yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) lalu.

"Iya kami mengamankan Ketua KNPB Wilayah Dogiyai berinisial SG untuk dimintai keterangan terkait kasus Laka Lantas berujung kerusuhan yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) lalu," kata Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.

Menurut Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, SG ditangkap berdasarkan laporan yang diterima aparat Kepolisian terkait sejumlah dugaan aksi di wilayah tersebut.

"Setelah mendapat laporan, anggota dipimpin Wakapolres Dogiyai dan tim Satgas Damai Cartenz bergerak ke TKP dan berhasil mengamankan SG. Kemudian dia dibawa ke Mapolres Dogiyai," ungkapnya.

Demi menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat di Kabupaten Dogiyai, SG dibawa ke Kabupaten Nabire untuk menjalani proses pemeriksaan.

"Saat ini SG sudah dibawa ke Nabire untuk dimintai keterangan lebih lanjut, dikawal aparat gabungan Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz," ujarnya.

Sosok Saugas Goo

Natalis Goo alias Saugas Goo adalah Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Dogiyai.

Bukan kali ini saja Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Saugas Goo diduga menjadi dalang dalam aksi kerusuhan di wilayah Dogiyai Papua Tengah.

Setengah tahun lalu tepatnya Mei 2022, Saugas Goo juga dituding menjadi dalang aksi pembakaran.

Ketika itu, Senin (23/5/2022) malam, kelompok massa melakukan pembakaran di 3 titik.

Akibatnya 18 pintu rumah di Kabupaten Dogiyai hangus terbakar.

Dari 18 pintu rumah itu, 12 pintu rumah di antaranya milik warga Kampung Ikebo yang dibakar Senin dinihari sekira pukul 02.00 WIT.

Selanjutnya, lima rumah warga di Kampung Kimupugi dibakar sekira pukul 02.30 WIT.

Baca juga: Imbas Amukan Massa di Dogiyai Papua, Ratusan Warga Mengungsi karena Takut Jadi Korban

Dampak dari insiden itu, sekitar 100 warga terpaksa mengungsi.

"Sekitar 100-an warga mengungsi di Koramil dan Polsek hingga Selasa sore," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal.

Kala itu, polisi menduga aksi dilakukan oleh Komite Nasional Papua Barat (KNPB) wilayah Dogiyai.

Terkait hal itu Ketua Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Saugas Goo mengajak masyarakat setempat untuk tidak terprovokasi dengan isu hoax bahwa pihaknya dalang dibalik pembakaran belasan rumah di daerah tersebut.

"Kami minta untuk seluruh Masyarakat Dogiyai tidak terpancing dengan isu sekecil apapun yang menyudutkan pihak KNPB," kata Saugas Goo melalui keterangan tertulis yang diterima Tribun-Papua.com, Senin (30/5/2022).

Menurut Marthen, situasi saat ini di Dogiyai telah diskenariokan oleh oknum-oknum tertentu.

"Ada yang sudah mengatur skenario tentang situasi Dogiyai saat ini. Jadi, untuk seluruh masyarakat jangan terprovokasi,"ujarnya.

KNPB Dogiyai mengajak seluruh warga yang berdomisili didaerah itu untuk tidak terpancing dengan isu yang sedang dibangun.

"Saya mengajak kepada seluruh masyarakat agar tidak terpancing. Dan bisa menahan diri, karena hal ini sudah diskenariokan," tambah dia.

Kasus yang menjerat SG

Menurut Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal, SG diduga dalang dari insiden kerusuhan dan pembakaran di Kabupaten Dogiyai, Provinsi Papua Tengah yang terjadi pada Sabtu (12/11/2022) lalu.

Dalam insiden itu, seorang warga, Iqbal yang berprofesi sebagai penjaga kios meninggal dunia.

Dia ditemukan dalam kondisi tubuh hangus terbakar serta dikubur secara tidak layak di sekitaran Kampung Ikebo.

Insiden ini terjadi pada Sabtu (12/11/2022).

Selain itu sebanyak 356 orang terpaksa harus mengungsi.

Aksi amuk massa Sabtu (12/11/2022) sore merembet hingga Minggu (13/11/2022) dini hari.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan massa melempar batu hingga anak panah.

"Dini hari tadi massa masih melakukan pelemparan batu dan anak panah dimana petugas berjaga, sehingga anggota membalas dengan tembakan peringatan untuk menghalau massa agar tidak mendekat ke arah petugas," ujar dia.

Menurutnya, ada enam bangunan kantor pemerintahan yang hangus terbakar.

Baca juga: Polisi Temukan Jasad Korban Kerusuhan di Dogiyai Papua dalam Kondisi Terbakar dan Dikubur Tak Layak

"Keenam bangunan yang dibakar massa yakni, Kantor BPKAD, Kantor Dinas Pendidikan, Kantor Keuangan, Kantor Inspektorat, Kantor lingkungan hidup, dan Kantor Dukcapil," kata Kamal.

Dua polisi juga menjadi korban luka akibat aksi amuk massa.

Kedua petugas itu terkena panah di bagian kaki saat hendak menghalau massa.

"Ada dua anggota kami yang ikut jadi korban karena terkena panah di kaki," kata dia.

Selain korban dari pihak polisi, ada pula satu sopir truk yang menjadi korban penganiayaan.

"Para korban berada di Polres Dogiai, belum bisa dievakuasi ke RSUD Nabire karena akses jalan diputus dan dipalang masyarakat," ujar dia.

Pemicu konflik

Kematian seorang bocah berusia 5 tahun, Noldi Goo memicu konflik yang terjadi di Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah.

Akibat konflik tersebut, seorang warga sipil meninggal dunia dan enam orang lainnya berhasil dievakuasi aparat kemanan.

Selain seorang korban tewas, setidaknya enam kantor pemerintahan terbakar, serta dua polisi terluka dalam peristiwa tersebut.

Berikut kronologis peristiwa yang dipicu akibat meninggalnya bocah korban kecelakaan lalu lintas seperti dikutip dari Tribun Papua:

Ketua KNPB wilayah Dogiyai, Papua Tengah, SG, saat diamankan oleh aparat Kepolisian gabungan, Polres Dogiyai dan Satgas Damai Cartenz. (Istimewa)

Noldi Goo sebelumnya tewas akibat kecelakaan lalu lintas.

Bocah tersebut tewas usai tertabrak truk.

"Kecelakaan itu terjadi pada Sabtu (12/11/2022) sekitar pukul 14.30 WIT di Kampung Ikebo," kata Direskrimum Polda Papua Kombes Faizal Ramadhani di Jayapura, Sabtu.

Kematian Noldi Goo memicu kemarahan warga.

Warga kemudian menyerang sopir dan membakar satu unit rumah di arah Kampung Mauwa dan dua unit kendaraan truk.

Aparat sempat mengamankan sopir yang menabrak korban dan membawa sopir itu ke Polres Dogiyai.

Tapi massa yang marah mendatangi Polres Dogiyai dan mendesak polisi menyerahkan sopir truk tersebut pada mereka.

"Dampak dari kejadian tersebut, sekelompok massa merangsek maju ke Polres dan berusaha untuk mengambil sopir namun berhasil diarahkan dan dikendalikan," ujar Fazal.

"Kemudian massa bergabung dari arah Kampung Mauwa dan Kamu Selatan memaksa masuk untuk membakar Pasar Ikebo. Namun sementara berhasil dihalau dengan tembakan gas air mata dan pasukan gabungan ambil posisi bertahan jaga dalam kota," sambungnya.

Data Kerusakan & Kerugian Materi

Akibat kerusuhan tersebut, aparat Kepolisian mencatat sebanyak 27 rumah, 51 kios, 9 kos-kosan, 9 ruko, dan 6 unit bangunan pemerintahan hangus dibakar dalam kerusuhan yang terjadi pasa Sabtu (12/11/2022) lalu.

Selain itu, massa juga membakar 11 unit truk, 20 sepeda motor, serta 1 alat berat ekskavator dalam insiden kerusuhan tersebut.

Sebanyak 51 unit kios, 9 unit rumah kost, 9 unit ruko, 11 unit truck, 20 unit sepeda motor, 1 unit alat berat excavator dan 6 unit bangunan pemerintahan.

Berdasarkan hasil tersebut, aparat Kepolisian mencatat setidaknya total dari kerugian itu mencapai Rp 20 miliar.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Kombes Pol Faizal Ramadhani, mengatakan kasus kerusuhan ini bermula dari kecelakaan lalu lintas.

Kecelakaan lalu lintas itu merenggut nyawa seorang bocah berumur 5 tahun atas nama Noldy Goo di Kampung Ikebo, Distrik Kamuu, Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, Sabtu (12/11/2022).

"Dari kejadian itu kemudian berimbas pada aksi anarkis oleh sejumlah massa yang melakukan tindakan pengrusakan dan pembakaran," kata Kombes Pol Faizal Ramadhani, Rabu (16/11/2022).

Selain membakar bangunan dan kendaraan, massa juga melakukan penganiayaan terhadap masyarakat.

Akibatnya, seorang penjaga kios atas nama Iqbal meninggal dunia setelah dibakar massa dan dikubur secara tidak layak.

Imbas dari kerusuhan dan pembakaran tersebut juga membuat sebanyak 356 orang terpaksa harus mengungsi.

"Dari hasil pantauan di lapangan, sebagian masyarakat pendatang memilih mengungsi ke Kabupaten Nabire," ungkap Kombes Pol Faizal Ramadhani.

Saat ini, dirinya mengatakan, situasi dan kondisi di Kabupaten Dogiyai sendiri sudah berangsur aman dan normal.

Aparat Kepolisian juga telah membuka beberapa jalan yang dipalang oleh masyarakat buntut dari kerusuhan dan pembakaran itu.

"Kami juga sudah membuka palang di beberapa lokasi mobilisasi kendaraan jalur utama maupun jalur lingkungan," ujarnya.  (Tribun-Papua.com, Raymond Latumahina) (Tribunnews, Dewi Agustina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini