Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bupati Cianjur Herman Suherman menyampaikan tugas penanganan kebencanaan gempa sejak Senin (28/11/2022) hari ini telah dialihkan ke Pemerintah Daerah Cianjur.
"Pengendalian kebencanaan alam di kabupaten Cianjur secara estafet telah diberikan kepada pemerintah Kabupaten Cianjur mulai Senin (28/11/2022)," kata Herman dalam konferensi pers secara daring dari Cianjur, Senin (28/11/2022).
Nantinya Pemda Cianjur tetap mendapatkan bimbingan dan arahan dari BNPB, Basarnas, maupun BMKG.
"Kami Forkominda Kabupaten Cianjur tidak bekerja sendiri dan saya dibantu langsung oleh pak Dandim, pak kapolres selaku tim di lapangan dan juga bisa dibantu oleh pak Kajari mengenai keuangan dan Alhamdulillah SK-nya telah dibuat dan telah saya tanda tangani," kata dia.
Baca juga: Kisah Wanita Berumur 106 Tahun Selamat dari Gempa Cianjur
Adapun perkembangan hari ini tim dari Basarnas telah menemukan dua korban yang tertimbun tanah di Desa Cikendil.
Dengan demikian korban meninggal dunia akibat Gempa Cianjur sudah tercatat 323 jiwa.
Sementara korban hilang yang masih dalam pencarian sampai saat ini tinggal 9 orang.
"Mudah-mudahan ini besok kita teruskan mohon doanya bisa ditemukan," harap Herman.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengatakan, berdasarkan ketentuan berupa Surat Edaran Menteri Dalam Negeri dan Instruksi Presiden bahwa bencana daerah secara otomatis Komandan Satuan Tugas diambil alih kepala daerah (bupati) dibantu Dandim dan Kapolres.
Pada awal terjadi bencana, penanganan berada dibawah kendali BNPB serta para pejabat negara agar maksimal dan terkendali.
"Mulai Senin, Pak Bupati memegang penuh kendali tugas-tugas di lapangan, baik pencarian dan pertolongan, pengungsi, evakuasi, termasuk pada saat nanti pembangunan rumah-rumah yang rusak. Kami dari pusat tetap akan mendampingi," kata dia pada Minggu (27/11) kemarin.