News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Cerita Sukses Desa Bugisan: Majukan Desa Lewat Wisata, Mampu Gerakkan Ekonomi Warga

Penulis: Sri Juliati
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Eni Marjini, warga Desa Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten menunjukkan outer berbahan kain ecoprint, Jumat (25/11/2022). Usaha produk kain ecoprint menjadi satu di antara usaha yang muncul setelah Desa Bugisan ditetapkan sebagai desa wisata di Jawa Tengah.

Kemegahan Candi Plaosan menjadi daya tarik wisatawan domestik dan mancanegara.

Melirik potensi tersebut, pihak desa mulai merintis wisata berbasis kearifan lokal dengan nama Kampung Budaya Candi Plaosan.

Alhasil, pada 2016, Desa Bugisan ditetapkan sebagai desa wisata.

"Pengembangan desa wisata di Bugisan juga sejalan dengan visi misi kepala desa yang ingin memajukan dan menyejahterakan masyarakat," ungkap Ketua Pokdarwis Desa Bugisan, Rudi Riono.

Mulai saat itu, pemerintah desa bersama warga bergotong royong menggali potensi yang ada di Desa Bugisan.

Bahkan setiap dukuh memiliki dan menampilkan potensi yang berbeda-beda. Mulai dari potensi seni seperti karawitan, jathilan atau kuda lumping, gejog lesung, hingga tarian.

"Juga ada pembuatan bakpia, kain ecoprint, kuliner tradisional, hingga topeng," kata Rudi.

Bersamaan dengan pengembangan tersebut, Desa Bugisan juga membangun sejumlah obyek wisata unggulan.

Di antaranya taman lampion dan Paseban Candi Kembar yang berada di timur Candi Plaosan.

Paseban Candi Kembar yang berada di timur Candi Plaosan. Paseban Candi Kembar adalah tempat wisata yang menggabungkan kafe berkonsep semi modern dan saung di Desa Bugisan. (Tribunnews.com/Sri Juliati)

Paseban Candi Kembar adalah tempat wisata yang menggabungkan kafe berkonsep semi modern dan saung.

Selain menjadi tempat wisata kuliner, Paseban Candi Kembar kerap dipakai untuk sejumlah acara.

Masih di area Paseban, berdiri sebuah joglo yang dibangun dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).

"Tahun 2019, kami mendapat bantuan dari Pemprov Jateng sebesar Rp 100 juta yang digunakan untuk membangun joglo dan perbaikan sarana prasarana di Paseban."

"Bangunan ini kami fungsikan untuk menyambut tamu, latihan menari, atau pertemuan Pokdarwis," ungkap Rudi.

Bangunan joglo Paseban Candi Kembar yang dibangun dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar). (Tribunnews.com/Sri Juliati)
Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini