Uang yang diberikan kepada Dhio tidak jelas digunakan untuk apa karena tidak ada bukti.
"Namun kursusnya belum dibuktikan benar adanya," imbuhnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Kondisi Kejiwaan Tersangka Pembunuhan Keluarga di Magelang
Polisi ungkap kemungkinan ada motif lain
Plt Kapolresta Magelang, AKBP Mochammad Sajarod Zakun menjelaskan petugas masih terus mendalami motif Dhio melakukan pembunuhan.
"Ini (motif) yang sedang kami gali karena motif awal yang ada adalah sakit hati karena beban yang harus ditanggungnya. Yang bersangkutan juga tidak bekerja, orangtuanya baru pensiun."
"Dan, kakak kandungnya juga tidak bekerja selepas kerja di salah satu perbankan. Sehingga ini menjadi rasa sakit hati kenapa dia sendiri yang diberikan beban sedangkan kakaknya tidak," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.
Menurutnya ada motif lain yang membuat Dhio membunuh keluarganya sendiri selain motif sakit hati.
Ketika ditanya terkait kemungkinan adanya motif warisan, Mochammad Sajarod mengatakan jika petugas masih mendalami motif yang ada terlebih dahulu.
"Ini yang sedang kami dalami karena bagaimana pun juga motif-motif lain pasti ada, tidak hanya satu. Namun, yang ada saat ini adalah sakit hati. Ini sedang kami dalami," tambahnya.
Baca juga: Paman Pelaku Pembunuhan Sekeluarga di Magelang Sebut DDS Pernah Bohong soal Pekerjaan
Sosok Dhio Daffa
Dhio Daffa Syahdilla merupakan anak kedua dari pasangan Abbas Ashar dan Heri Riyani.
Ia tak bekerja dan tinggal satu rumah dengan ayah ibunya yang kini sudah meninggal.
Guru ngaji tersangka bernama Ahmad Anwari mengatakan Dhio sosok yang baik dan berasal dari keluarga yang baik.
"Saya tidak menyangka anak ini melakukan ini. Dari kecil saya mengajar dia mengaji. Anaknya itu sebenarnya apik (baik), saya ya kaget tau-tau anaknya seperti itu. Orangtuanya juga apik (baik), keluarganya sangat apik (baik)," jelasnya dikutip dari TribunJogja.com.