TRIBUNNEWS.COM, TRENGGALEK - Perkembangan kebutuhan properti dan interior yang semakin digandrungi keluarga muda ditangkap dengan baik oleh Joko Susilo (35).
Warga Dusun Sukobanteng, Desa Karangsoko, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek tersebut berani berinovasi dan memodifikasi untuk mengkreasikan perabotan rumah tangga yang minimalis sesuai permintaan pasar.
Permintaan pun berdatangan, bukan hanya dari Trenggalek, tapi juga dari luar kota bahkan dari pulau seberang. Usaha 'Elang furniture' milik Joko dimulai pada tahun 2019 setelah ia lompat kesana kemari dari pekerjaan sebelumnya, yaitu mulai dari montir di bengkel, hingga menjadi karyawan di pabrik kubah.
"Dari kecil, bapak saya memang seorang tukang sehingga sering melihat pekerjaan bapak dan mainan dengan alat-alatnya," kata Joko, Kamis (1/12/2022).
Hingga pada satu waktu ia membuat rak bunga lalu ia upload di media sosialnya. Tanpa disangka, ada temannya yang memesan rak bunga serupa.
"Harganya cuma Rp 275 ribu, dari modal itu saya putarkan. Buat model-model baru cari referensi di media sosial lalu saya modifikasi lagi, begitu terus agar tidak ketinggalan zaman," lanjutnya.
Bapak dua anak ini, juga memberanikan diri untuk mencicil alat-alat furniture untuk menunjang pekerjaannya dan memenuhi berbagai model pesanan yang masuk.
"Ada rak bunga, bufet TV, meja Konsul. Bahannya juga macam-macam ada yang dari kayu, besi, kaca, triplek dan lainnya. Kita sesuaikan permintaan konsumennya," lanjut Joko.
Ia juga tidak segan melayani pesanan dengan harga mulai Rp 25 ribu yaitu rak tempel dinding, hingga pesanan paling mahal kitchen set dengan harga hingga Rp 7 juta.
"Pesanan paling banyak datang dari dalam Trenggalek, tapi ada yang pesan juga dari Jakarta, sampai ke Sulawesi juga. Waktu itu pesan beberapa rak bunga," jelas Joko.
Selain menjaga kualitas produk, Elang Furniture juga mengedepankan komunikasi yang baik dengan pelanggan. Hal tersebut yang menurut Joko membuat pelanggannya sering repeat order. Selain itu, ia juga tidak segan untuk memberikan harga miring. Harapannya pelanggan tersebut menceritakan produknya ke orang-orang lain.
"Kita perluas pasar dulu. Kalau bicara untung ya tetap untung, walaupun tipis, yang penting jalan dulu," lanjutnya.
Pada tahun 2022, Joko mendapatkan angin segar saat ia masuk menjadi UMKM binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro dan Perdagangan (Komidag) Kabupaten Trenggalek. Baru satu tahun mengikuti kegiatan-kegiatan pembinaan yang digelar Komidag, ia merasakan perubahan yang drastis terutama dalam hal pemasaran.
"Paling terasa itu kalau ikut pameran. Contohnya pameran di pasar rakyat, barang yang saya bawa habis terjual. Setelah pameran juga banyak konsumen baru yang WA atau DM Instagram saya," ungkapnya.
Joko memang rajin mengunggah hasil karya tangannya di Instagram Elang Furniture yaitu @Prabotan_unik dan akun Facebook @Babbe petter.
Selama menggeluti usaha furnitur tersebut, Joko pernah mendapatkan omzet tertinggi hingga Rp 13 juta dalam satu bulan. Momen tersebut datang saat memasuki Bulan Ramadan hingga lebaran setiap tahunnya.
"Momen menjelang lebaran, order yang masuk sangat banyak, bahkan kewalahan. Paling banyak pesan meja-meja sama kursi," jelas Joko.
Ia sendiri optimis, lebaran tahun ini, omzet penjualannya akan lebih tinggi. Untuk itu ia mulai berpikir menambah alat dan tenaga agar pesanan yang masuk bisa lebih dimaksimalkan. (*)