Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menetapkan bahwa waktu proses pencarian korban hilang akibat gempa bumi di Cianjur diperpanjang hingga Sabtu (3/12/2022) besok.
Terkait hal itu, Komandan Tim Alfa Basarnas Priyo Prayuda Utama memastikan kalau hal itu tidak berkurang pada jumlah personel tim evakuasi gabungan yang bekerja.
Jumlah tersebut menetap hingga akhirnya proses pencarian resmi ditutup dan dihentikan.
"Masih sama (jumlah personel yang dikerahkan)," kata Priyo saat ditemui di lokasi pencarian korban di sekitaran Warung Sate Shinta, Cianjur, Jawa Barat, Jumat (2/12/2022).
Baca juga: Korban Gempa Cianjur Tidur Berdempetan di Tenda Pengungsian hingga Kurang Air Bersih
Hingga hari ini jumlah personel gabungan dari tim SAR, TNI dan Polri tersebut berjumlah 300 orang.
"Kita masih 200 sampai 300 personel di sini. Gabungan tim Basarnas, TNI, polri dan potensi sar gabungan," ucapnya.
Tak hanya di area atau sekitaran Warung Sate Shinta, untuk pencarian korban longsor di Kampung Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur juga masih terus dilakukan hingga hari ini.
Bahkan pada Kamis (1/12/2022) kemarin, tim Basarnas kembali berhasil mengevakuasi satu korban dari lokasi tersebut.
Sehingga per hari ini, tersisa 11 orang yang dilaporkan hilang akibat gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitude tersebut.
8 Korban Diperkirakan Berada di Sekitaran Warung Sate Shinta
Tim gabungan Basarnas bersama TNI-Porli hingga kini masih melakukan pencarian korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang masih tertimbun longsor di sekitaran Kafe Arseven dan Warung Sate Shinta, Cugenang, Cianjur.
Komandan Tim Alfa Basarnas Priyo Prayuda Utama memperkirakan, saat ini sedikitnya masih ada 8 orang yang tertimbun tanah longsor di lokasi tersebut.
Jika secara keseluruhan, BNPB mencatat masih 12 korban yang hilang akibat gempa di Cianjur.
Baca juga: Update Gempa Cianjur Hari ini: 329 Korban Tewas, 11 Orang Masih Hilang, 24.107 Rumah Rusak Berat