TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral di media sosial video seorang polisi mengkritik institusi Polri dan menyebut banyak mafia di jajaran Polri.
Selain itu ia mengkritisi sistem di kepolisian yang banyak praktik suap dan korupsi.
Ia mengaku sebagai korban dari sistem tersebut karena dimutasi dari Polres Palopo ke Polres Tana Toraja karena membongkar korupsi atasannya di Polres Palopo.
Polisi dalam video tersebut bernama Aipda Aksan yang bertugas di Polres Tana Toraja, Sulawesi Selatan.
Video tersebut ia tujukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit.
Baca juga: Bripka AS Terbukti Selingkuh dengan Bidan Puskesmas, Polres Purworejo Beri 4 Macam Sanksi
Setelah videonya viral, Aipda Aksan diperiksa Propam Polda Sulsel, Kamis (1/12/2022).
Kasusipenmas Polres Tana Toraja, Aiptu Erwin membenarkan adanya pemeriksaan terhadap Aipda Aksan.
Aiptu Erwin mengatakan saat ini Aipda Aksan sudah dalam pengawasan Propam Polda Sulsel.
"Untuk sekarang Bhabinkamtibmas Aipda Aksan berstatus dalam pengawasan Propam Polda Sulsel, kalau kemarin masih dalam pengawasan Propam Polres Tana Toraja," ungkapnya dikutip dari TribunTimur.com.
Sementara itu, Kabid Propam Polda Sulsel, Kombes Pol Agoeng Hadi Koerniawan menjelaskan pemeriksaan yang dilakukan kepada Aipda Aksan untuk membuktikan video yang telah dibuat.
"Sementara diperiksa, bisa nggak (tidak) dia buktikan omongannya dia," terangnya.
Karena dalam video Aipda Aksan menyebut korupsi di Polres Palopo, kini Mantan Kapolres Palopo melaporkannya.
"Sudah (diperiksa). Mantan Kapolres Palopo juga sudah buat laporan pengaduan," pungkasnya dikutip dari TribunTimur.com.
Baca juga: Tak hanya Dipecat dari Polri, Aipda AL Terancam 9 Bulan Penjara Akibat Selingkuh dengan Istri TNI
Terkait jenis laporan yang dilayangkan ke Aipda Aksan, Agoeng Hadi Koerniawan belum dapat menjawabnya.
"Nanti ditanyakan langsung ke Krimsus atau Humas," tambahnya.
Kapolres Tana Toraja, AKBP Juara Silalahi, mengatakan Aipda Aksan sudah meminta maaf terkait video yang ia buat.
"Udah clear kok kalau dari Polres Tana Toraja sendiri, apalagi ia sudah meminta meminta maaf tanpa paksaan lewat media sosial," jelasnya.
Aipda Aksan meminta maaf
Aipda Aksan membuat video dan meminta maaf telah menyinggung institusi Polri.
Menurutnya video yang ia buat hanya untuk teman-temannya di Polres Luwu Utara dan di Polres Palopo.
"Sebenarnya saya tidak bisa faktakan karena kalau saya menyebut anggota tersebut, maka jadi bumerang buat saya," ujarnya.
Baca juga: Polda Metro Jaya Belum Jadwalkan Sidang Kode Etik Eks Kapolsek Pinang yang Terseret Kasus Pelecehan
Diduga Aipda Aksan membuat video permintaan maaf ini di ruangan Propam karena terdapat tulisan Sipropam di latar video.
"Jadi saya minta maaf kalau video saya jadi tersebar di media sosial. Saya minta maaf," imbuhnya.
Viral Aipda Aksan singgung mafia polisi
Aipda Aksan membuat video terkait kritikannya kepada institusi Polri.
Dalam video tersebut Aipda Aksan mengenakan seragam dinas dan video ditujukan ke Kapolri.
Video kritikan Aipda Aksan viral dan diunggah akun TikTok @pandapotansthg81 pada Kamis (1/12/2022).
“Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh, salam presisi, yang terhormat bapak Kapolri, izin jendral saya Aksan NRP 811081 anggota Sat Binmas Polres Tana Toraja menyampaikan kepada bapak bahwa tolong institusi Polri dibersihkan dari mafia-mafia yang masih bersarang di tubuh Polri,” ujarnya dalam video.
Baca juga: Kasus Briptu IS, Polisi Selingkuh yang Aniaya Istri Atasan, Saksi Kunci Telah Diperiksa Kepolisian
Menurutnya sistem di Polri sudah tidak bagus sejak rekrutmen karena segala sesuatunya harus menggunakan uang.
“Yang pertama masuk polisi harus bayar, yang kedua mau pindah harus bayar, yang ketiga mau jadi perwira harus bayar, jadi bagaimana kedepannya Polri kalau semau harus bayar,” jelasnya.
Selain itu, para pimpinan tidak memberikan contoh yang baik ke bawahannya.
“Kemudian rata-rata pimpinan dari bawa bukan mengajari kami ke jalan yang bagus, tapi mengajari kami ke jalan yang tidak benar, contohnya mereka memangkas Dipa, mereka memangkas uang BBM, uang makan dan lain sebagaianya,” terangnya.
Ia juga mengatakan jika dirinya merupakan korban karena berkata jujur namun dimutasi.
“Yang terhormat bapak Kapolri, seperti yang saya alami saya dimutasi dari Polres Palopo ke Tana Toraja karena saya membongkar perbuatan kapolres AKBP Alfian Nurnas yaitu korupsi kendaraan dinas Polres Palopo, BBM dan lain sebagainya,” tambahnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunTimur.com/Muslimin Emba/Freedy Samuel Tuerah)