Pasalnya antara lain, Gunung Semeru merupakan gunung api darat dengan jarak cukup jauh dari laut sehingga potensi letusan/pyroclastic/partial collapse tidak sampai ke laut dan tidak bisa membangkitkan tsunami.
"Kemudian, posisi Gunung Semeru berada di Selatan Jawa, jika terjadi longsoran di Pantai Selatan Jawa akibat aktivitas vulkanik, kecil kemungkinan tsunami yang terjadi bisa menjangkau negara Jepang karena terhalang gugusan pulau-pulau di Indonesia," ujar Plt Kapusdatin BNPB, Abdul Muhari, Senin (5/12/2022).
Berdasarkan analisa tersebut, menurutnya kabar yang beredar tentang letusan Gunung Semeru akan menyebabkan tsunami hingga ke negara Jepang, dapat dipastikan tidak tepat.
"BNPB mengimbau kepada seluruh masyarakat agar mempercayai kabar yang berasal dari lembaga yang berwenang di Indonesia, baik itu dari BNPB, BMKG, PVMBG, BPBD dan lembaga-lembaga yang dimandatkan oleh pemerintah," ujarnya.
Erupsi tepat setahun
Tepat satu tahun erupsi besar Gunung Semeru pada Desember 2021 lalu, kini Minggu (4/11/2022) dini hari Gunung Semeru kembali mengalami erupsi.
Kepala Pos Pantau Semeru Liswanto mengatakan erupsi Gunung Semeru berupa guguran awan panas mengarah ke sisi Kobokan, Kecamatan Candipuro dan sisi Lanang, Kecamatan Pronojiwo.
"Benar (ada erupsi) kami akan memberikan update data lagi selanjutnya," beber Liswanto dalam pesan singkat.
Menurut catatan petugas, aktivitas Gunung Semeru terus mengalami fluktuasi sejak Jumat (2/12/2022).
Saat itu, pada pukul 00.00-06.00 WIB, tercatat 19 gempa letusan kecil yang terdeteksi seismograf petugas pos pantau.
Aktivitas gunung juga menampakkan asap dari kawah berwarna putih kelabu setinggi lebih dari sekitar 400 meter mengarah ke timur laut.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Suhu Timbunan Material Vulkanis Gunung Semeru Capai 800 Derajat, Asap dan Uap Masih Mengepul