TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal erupsi di Gunung Semeru.
Awan panas dari erupsi Gunung Semeru membuat akses utama dari Kabupaten Lumajang ke Kabupaten Malang terputus.
Akses dua kabupaten tersebut harus melewati Jembatan Gladak Perak yang berada di Kecamatan Candipuro.
Jembatan yang sempat diperbaiki tersebut kini rusak karena erupsi di Gunung Semeru.
Awan panas juga merusak jembatan alternatif lainnya.
Mengutup Surya Malang, pihak kepolisian memasang garis polisi agar warga tidak nekat menyeberang karena jembatan dipenuhi debu vulkanik.
Baca juga: BNPB Sebut Kecil Kemungkinan Letusan Gunung Semeru Picu Tsunami di Jepang
AKBP Dewa Putu Eka, Kapolres Lumajang meminta warga untuk tidak nekat melewati jalur berbahaya.
"Kami menghimbau kepada warga agar mengutamakan keselamatan nyawa," ungkapnya.
Personil Polres Lumajang, TNI, dan BPBD juga dikerahkan untuk menjaga di berbagai titik.
Pengungsi Balik ke Rumah Jemput Hewan Ternak
Sementara itu, beberapa pengungsi yang tinggal di Kantor Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang pulang ke rumah untuk mengecek hewan ternak yang sempat ditinggalkan.
Pengungsi merasa khawatir akan keselamatan hewan ternaknya.
Hewan ternak tersebut merupakan salah satu sumber pendapatan warga.
Saat erupsi terjadi, Minggu (4/12/2022), banyak warga yang tak sempat menyelamatkan hewan ternaknya.
Salah seorang warga, Sumina, mengungkapkan jika ia memilih pulang karena tak tega tinggalkan hewan ternak tanpa diberi makan.
Ia memilih pulang meskipun ada perasaan takut.
Baca juga: Akses Utama Lumajang Menuju Malang Terputus Karena Erupsi Gunung Semeru
Suminah juga mengungkapkan akan mengevakuasi hewan ternak agar aman dan tak dicuri.
"Saya khawatir dengan hewan ternak saya, kemarin tidak sempat menyelamatkan kambing yang ada di belakang rumah karena buru-buru keluar untuk menyelamatkan diri," kata Sumina, Senin (5/12/2022) mengutip Kompas.com.
Beberapa warga juga sudah ada yang sampai di rumahnya dan sedang menunggu jemputan petugas untuk evakuasi kambing miliknya.
"Saya bawa lima ekor (kambing), ini mau saya bawa ke pengungsian, kalau di sini tidak ada yang kasih makan, takut juga kalau tiba-tiba ada erupsi," terang Solikin, warga Dusun Curah Kobokan.
Ditemui di kesempatan lain, Samsul Arifin selaku Sekretaris Desa Sumberwuluh mengatakan bahwa hewan ternak warga akan dikumpulkan di sebuah tempat.
"Ternak warga akan dikumpulkan di Penanggal dan huntap, di sana akan ada kandang dijadikan satu untuk mencukupi kebutuhan pangan ternak," terangnya.
Pengungsi Capai Lebih dari 2.000 orang
Akibat dari erupsinya Gunung Semeru, tercatat ada 12 lokasi pengungsian.
Mengutip Surya Malang, Badan Penanggulangan bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Timur mencatat ada 2.219 warga yang mengungsi.
Data tersebut diperoleh Minggu (4/11/2022) malam.
Tempat yang digunakan untuk pengungsian meliputi rumah ibadah, gedung sekolah, lapangan, dan kantor kecamatan.
(Tribunnews.com, Renald)(SuryaMalang, Ratih Fardiyah/Mohammad Erwin)(Kompas.com, Miftahul Huda)