TRIBUNNEWS.COM - Inilah update terbaru soal bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (7/12/2022).
Setelah melakukan investigasi, polisi menemukan fakta terbaru.
Bom yang digunakan pelaku merupakan sebuah bom panci rakitan.
Bom panci tersebut membuat pelaku, Agus Sujatno dan seorang polisi, Aiptu Sofyan meninggal dunia.
Temuan tersebut diungkapkan oleh Komandan Satbrimob Polda Jawa Barat, Kombes Pol Yuri Karsono.
Ia mengungkapkan, bom panci rakitan tersebut juga berisikan paku.
Baca juga: Jenazah Pelaku Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bandung Sempat Ditolak oleh Keluarga
"Jenis bom yang meledak adalah jenis bom rakitan, dirakit dalam bentuk panci, dan biasa rekan-rekan dengar dengan bom panci," ungkapnya.
Mengutip Kompas.com, dari ledakan tersebut, sebagian kantor di Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan.
Karo Penmas Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan menyebutkan jika kerusakan terjadi karena dampak dari bom.
"Terkait dengan bom yang digunakan oleh pelaku adalah jenis bom panci. Daya ledaknya mengakibatkan sebagian bangunan kantor Polsek Astana Anyar mengalami kerusakan," terangnya.
Lalu, Irjen Ibnu Suhendra selaku Deputi Bidang Penindakan dan Pembunaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebutkan motif pelaku.
Ibnu Suhendra mengungkapkan motif Agus Sujatno melakukan aksi tersebut adalah kebencian pelaku kepada pemerintah dan polisi.
Motif tersebut juga pernah digunakan pelaku saat melakukan aksi terorisme pada 2017.
Namun, kala tersebut, tindakan pelaku gagal.
"Pada saat bom 2017 itu, tersangka ini melakukan perakitan bom dengan sasaran Kelurahan Cicendo. Ini menunjukkan kebencian kepada aparat pemerintah," terangnya.
Ibnu juga mengungkapkan jika kebencian tersebut masih ada hingga setelah bebas dari penjara.
Baca juga: Aiptu Sofyan Tewas Akibat Bom Bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Bagaimana Pendidikan Anak-anaknya?
"Motif dari pelaku setelah kita identifikasi adalah kebencian terhadap aparat pemerintah dan kebencian terhadap aparat kepolisian," tuturnya.
Ibnu kembali menjelaskan jika pelaku pengeboman tidak bertindak sendiri.
Agus tergabung dengan jaringan kelompok terorisme.
"Terkait apakah ini peran dilakukan oleh pelaku tunggal, kami menduga bahwa pelaku ini tidak tunggal. Pelaku ini adalah kelompok jaringan teroris," pungkasnya.
Polri Minta Masyarakat Tenang
Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap tenang.
"Kami mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat agar tetap tenang atas peristiwa ini karena Polri dengan segera, cepat dan profesional bertindak untuk melindungi masyarakat," terang Ramadhan dalam konferensi pers di Polrestabes Bandung, Kamis (8/12/2022).
Ramadhan juga mengatakan jika pihaknya akan terus melakukan pengamanan, sterilisasi, dan berbagai upaya untuk melindungi masyarakat.
"Kita tetap terus melakukan pengamanan, sterilisasi, melakukan hal-hal yang tujuannya melindungi masyarakat," ujarnya.
Baca juga: Pelaku Bom Bunuh Diri di Polsek Astanaanyar Bawa 2 Peledak yang Ditempel di Punggung dan Dada
Pelaku Bawa 2 Bom
Dalam aksinya, pelaku membawa dua bom.
Satu bom melekat pada tubuh tersangka.
Bom lainnya dimasukkan ke dalam tas pelaku.
Namun, hanya ada satu bom yang meledak, yakni yang ada di tas pelaku.
Bom yang dilekatkan di bagian dada pelaku terpental.
(Tribunnews.com, Renald/Danang Triatmojo)(Kompas.com, Rachmawati)