"Saya mengucapkan rasa duka yang mendalam baik secara pribadi maupun sebagai wali kota, dan Ketua IKA UNHAS Sulsel," ucap Danny dikutip dari Kompas.com.
Danny mengatakan, almarhum merupakan seseorang yang selalu bekerja keras dan memiliki dedikasi tinggi terhadap Pemerintah Kota Makassar.
"Tidak ada yang menduga ada insiden seperti ini, saya mengucapkan duka cita yang mendalam. Apalagi beliau ini kader PKK dan Ketua RT yang berdedikasi, jadi saya merasa sangat kehilangan," lanjut Danny.
Baca juga: Kronologi Tarik Tambang Rekor MURI di Makassar Tewaskan 1 Orang, Berawal dari Foto Selfie
Ia mengaku telah berusaha semaksimal mungkin dalam urusan keamanan dan keselamatan acara. Namun, ia mengatakan tak ada yang menduga datangnya sebuah insiden.
"Kita tidak pernah mau ada insiden seperti yang ini, makanya kita berusaha se-safety mungkin sejak awal. Bahkan saya datangi satu per satu. Tapi namanya insiden tidak ada yang pernah menduga," beber Danny.
Pihak panitia jelas Danny juga telah berusaha semaksimal mungkin untuk meminimalisir adanya problem dalam acara pemecahan rekor tersebut.
Bahkan pihak panitia juga telah menaruh pengawas dalam tiap jarak di masing-masing wilayah.
"Antisipasi itu sudah lengkap, di samping kita punya pengawas masing-masing jarak. Koordinasi masing-masing jarak sudah dirapatkan dan semua orang lihat bahwa saya sampaikan hindari masuk ke dalam tali, masuk kanan. Karena di situ ada separator. Kalau di situ kan pasti sempit makanya kenapa saya suruh ke sebelah kanan tali. Ke sebelah Selatan, Timurnya," jelasnya.
"Saya minta semuanya diurus, termasuk BPJS-nya. Teman-teman harus urus dengan baik," pungkas Danny. (Danang Suryo/KompasTV)
>