TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu ramai dibicarakan soal kloset jongkok di toilet laki-laki lantai 3 Gedung Malang Creative Center (MCC) Kota Malang, Jawa Timur.
Pasalnya, kloset jongkok tersebut tidak memiliki sekat, berbeda dengan kloset duduk di sebelahnya yang diberi sekat.
Jadi, bagi yang ingin menggunakan kloset jongkok akan terlihat dari luar.
Kini, kloset jongkok tersebut sudah dibenahi dan sudah diberi sekat.
Mengutip Kompas.com, dalam toilet laki-laki lantai 3 Gedung MCC ada empat bilik toilet.
Ada dua kloset jongkok dan kloset duduk.
Baca juga: Kloset Jongkok Tak Bersekat di Malang Ramai Dibicarakan, Ini Tanggapan Pemkot dan Dinas Terkait
Serta ada dua bilik untuk mandi dengan fasilitas shower.
Eko Sri Yuliadi selaku Kepala Diskopidag Kota Malang mengaku pekerjaan sekat toilet sudah dilakukan sehingga saat ini tertutup.
"Sudah dikerjakan, partisinya sebelumnya sudah dipersiapkan dan di-setting lalu dipasang," kata Eko pada Selasa (20/12/2022).
Jadi, bagi pengunjung yang ingin menggunakannya, tak perlu khawatir akan terlihat.
Tak hanya itu, interior gedung yang sebelumnya belum dipasang juga saat sudah terpasang, meski belum semua.
"Tinggal finishing dan perlengkapan interior," katanya.
Meski masih belum lengkap, namun MCC sudah bisa digunakan.
"Ada sedikit yang kalau hujan tempias-tempias itu, karena ini sifatnya Green Building sehingga itu wajar sebenarnya, karena Green Building itu menggunakan sinar matahari dan sebagainya, saya kira kalau ada tempias itu wajar, tapi ini menjadi perhatian kami untuk melakukan beberapa kegiatan untuk mengurangi itu," katanya.
Sebagai informasi, sebelumnya ramai video yang menunjukkan kondisi kloset jogkok di Gedung MCC Kota Malang tak memiliki sekat.
Kloset jongkok tanpa sekat tersebut berada di toilet pria lantai tiga MCC.
Sedangkan, di sebelahnya, terdapat toilet duduk yang sudah memiliki sekat.
Saat itu, eko mengungkapkan jika gedung masih dalam tahap finishing.
Sedangkan terkait kloset jongkok yang masih belum ada sekatnya akan segera dibenahi.
"Segera, etikanya memang harus ada sekat, nanti kita akan komunikasi dengan komunitas, diskusi dulu sama PU terus minta petunjuk Pak Wali untuk finalisasinya," katanya.
Ia juga mengakui jika luput saat melakukan pengawasan.
"Karena kadang-kadang hal kecil di luar pantauan kita. Ya memang seperti itu, tapi namanya bangunan besar pasti ada yang terselip (luput), nanti coba kita tutup. Kalau secara pribadi memang etikanya ditutup, tapi ada terselip (luput) lah, terkadang kan kita controling-nya tidak menyeluruh," katanya.
(Tribunnews.com, Renald)(Kompas.com, Nugraha Perdana)