TRIBUNNEWS.COM - Kepolisian Resor (Polres) Klungkung melakukan penyelidikan terkait peristiwa robohnya jembatan (Movable Bridge) di Dermaga Pelabuhan Toya Pakeh, Nusa Penida, Klungkung, Bali, pada Kamis (15/12/2022).
Proses penyelidikan dilakukan karena adanya dugaan kelalaian dalam insiden yang membuat 25 penumpang jatuh ke laut.
Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini karena warga sekitar langsung menyelamatkan para korban yang jatuh ke laut.
Kasat Reskrim Polres Klungkung, Iptu Arung Wiratama mengatakan, petugas telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada hari Jumat (16/12/2022).
Setelah olah TKP, polisi telah memeriksa dua orang saksi, salah satunya dari pihak pengelola pelabuhan.
Baca juga: Insiden di Pelabuhan Nusa Penida, Kemenhub Siapkan Sejumlah Langkah Mitigasi
"Sampai hari ini tiga (satu saksi dijadwalkan diperiksa). Yang sudah berjalan dua orang, satu di Polres. Yang diperiksa saksi dari (saat) kejadian kemudian otoritas pelabuhan," ujarnya pada Senin (19/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Arung Wiratama menjelaskan, kasus ini masih dalam proses penyelidikan dan hasilnya akan diumumkan nanti.
"Jadi kalau hasil penyelidikan belum karena sampai saat ini kita masih memeriksa saksi-saksi dulu," terangnya.
Menurutnya, apabila terbukti ada kelalaian yang mengakibatkan insiden jembatan roboh, pelaku dapat dihukum pidana.
"Intinya kalau untuk dugaan kelalaian, yang ditangani oleh Polres Klungkung UU pelayaran Pasal 303 (UU Nomor 17 2008 tentang pelayaran)," imbuhnya.
Kronologi kejadian
Kasi Humas Polres Klungkung, Iptu Agus Widiono, menjelaskan jembatan penghubung antara dermaga ke kapal ini ambruk karena kelebihan muatan.
"Hal (kejadian) tersebut tidak sampai mengakibatkan korban jiwa dan hanya mengakibatkan beberapa penumpang mengalami luka ringan," ujarnya pada Kamis (15/22/2022) dikutip dari Kompas.com.
Para penumpang yang jatuh didominasi warga negara asing (WNA) yang ingin menyebrang ke Pelabuhan Sanur, Denpasar, Bali.
Baca juga: Kini Ke Nusa Penida Jadi Lebih Nyaman Usai Pelabuhannya Diresmikan Presiden
"Penumpang mencoba melintasi jembatan penghubung secara bersamaan dengan kontur jembatan yang tidak memungkinkan untuk dilintasi sebanyak itu," terangnya.
Setelah semua penumpang berhasil diselamatkan, mereka tetap melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Sanur menggunakan kapal yang sama.
Kata Bupati Klungkung
Sementara itu, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta, mengungkap jika pelabuhan Nusa Penida baru dibangun dan telah diserah terimakan ke UPT Unit Pengelola Nusa Penida, pada 5 Desember 2022.
I Nyoman Suwirta berharap kejadian serupa tidak terjadi dan meminta para pekerja di kapal untuk mengatur potensi penumpukan penumpang.
"Ini menjadi pelajaran bagi pengelola dan para operator speed boat agar di pelabuhan itu (tidak terjadi penumpukan penumpang), Karena di pelabuhan itu kan orang bergerak terus enggak boleh diam atau lama-lama di pelabuhan nanti jadi numpuk satu," jelasnya.
Ia juga mengatakan jika jembatan penghubung ini baru selesai dibangun dan masih dalam tahap uji coba.
"Jembatan (penghubung ponton dan dermaga) baru dibangun oleh Kementerian Perhubungan, masih uji coba," pungkasnya dikutip dari TribunBali.com.
Menurutnya, dengan kejadian ini semua pihak dapat belajar dari kesalahan.
Baca juga: KMP Nusa Penida Terbakar Diduga karena Terkena Percikan Api Saat Proses Perawatan, Satu Korban Tewas
"Semua pihak harus memperhatikan keselamatan, jangan asal tamu rame. Utamakan keselamatan buat semua pihak,
karena kejadian-kejadian seperti ini juga mempengaruhi citra pariwisata di Nusa Penida," katanya.
Atas inisiden ini, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan melalui Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Nusa Penida meminta maaf.
Kepala Kantor UPP Kelas II Nusa Penida, I Ketut Gede Sudarma meminta para pegawai kapal dan penumpang untuk menaati aturan yang sudah ada.
"(Saya) menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi kemarin sore dan mengajak para operator kapal dan juga penumpang kapal untuk menaati peraturan keselamatan yang ada," bebernya pada Jumat (16/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
(Tribunnews.com/Mohay) (Kompas.com/Yohanes Valdi) (TribunBali.com/Eka Mita Suputra)