Ridwan menjelaskan korban merupakan sosok pekerja keras di keluarga.
"Sosok almarhumah itu pekerja, apalagi dia boleh dibilang tulang punggung di keluarganya," terangnya.
Korban merupakan ketua RT dan sudah memiliki dua orang anak.
Baca juga: Korban Meninggal Lomba Tarik Tambang Pecahkan Rekor Muri: Ketua RT yang Dikenal Berdedikasi Tinggi
Kesaksian panitia
Panitia IKA Unhas Sulsel, Mursalin mengatakan insiden ini murni kecelakaan dan tidak ada unsur kesengajaan dari pihak panitia.
Ia menjelaskan, korban tertarik tali tambang dan saat kejadian sedang sibuk berswafoto.
"Dia main selfie ibu-ibu ini, pegang-pegang tali sambil selfie jadi seakan-akan dia pegangan tali begitu. Tiba-tiba tertarik. Jadi tidak ada unsur kesengajaan," jelasnya dikutip dari TribunMakassar.com.
Mursalin juga membantah adanya isu tali tambang putus dan menyebabkan korban meninggal.
"Tidak ada tali putus. Tali besar mana bisa putus. Tidak ada (terlilit di leher). Masa bisa terlilit orang banyak. Saya pegang toa disitu mengimbau warga tidak di sebelah kanan," terangnya.
Kesaksian peserta
Sementara itu, seorang peserta, Fahmi Erwin menjelaskan korban meninggal karena tali tambang putus.
Ia mengatakan ketika kejadian ribuan peserta sedang menunggu aba-aba untuk menarik tali dan setelah terdengar aba-aba tali tertarik sangat kencang.
"Tiba-tiba tali tambang yang tadinya membentang itu tertarik keras sampai putus," ujarnya pada Minggu (18/12/2022) dikutip dari Kompas.com.
Baca juga: Kronologi Tarik Tambang Rekor MURI di Makassar Tewaskan 1 Orang, Berawal dari Foto Selfie
Karena tali putus, korban terpental hingga kepalanya terbentur beton pembatas jalan.