"'Ojo peh aku nganggo klambi biasa, terus kowe nyepelekke aparat' (Jangan mentang-mentang aku pakai baju biasa, terus kamu mengabaikan aparat)" ujarnya menirukan perkataan oknum tersebut.
3. Puluhan Orang Memaksa Mengunci Pintu Masuk Keraton
Dikutip dari Kompas.com, sejumlah orang mengalami luka-luka setelah kericuhan terjadi.
Putri kedua Sri Susuhunan Pakubuwana XIII, GRAy Devi Lelyana Dewi, turut menjadi korban.
Devi menduga, kejadian ini disebabkan oleh puluhan orang yang memaksa mengunci Kamandungan atau akses pintu masuk Keraton Solo.
"Penyebabnya saya tidak tahu. Tiba-tiba sekitar 50 orang mau masuk, mengunci pintu Kamandungan."
"Terus dicegah sama Y keponakan saya, dipukulin terus."
"Sama keponakan saya juga SS, ditodong pistol," ungkapnya, Jumat.
Baca juga: Kronologi Kisruh di Keraton Solo: Cucu Raja Ditodong Pistol hingga 4 Orang Dilarikan ke Rumah Sakit
4. Polisi Upayakan Mediasi
Kapolresta Solo, Kombes Pol Iwan Saktiadi, mengatakan pihaknya akan mengupayakan mediasi menyusul konflik Keraton Kasunanan Surakarta yang kembali memanas.
"Keraton ini semuanya adalah kerabat. Artinya saudara, kalau pun memang nanti ada hal-hal yang memang kurang terjalinnya komunikasi, kami arahkan untuk masing-masing dari yang ada di Keraton ini yang mungkin untuk saling bicara disesuaikan secara kekeluargaan," ujarnya, Jumat, dilansir Kompas.com.
Rencananya, polisi akan mengakomodasi pertemuan kedua pihak yang berselisih paham di Keraton Solo, dalam waktu dekat.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan tindakan hukum akan diterapkan dalam kasus tersebut.
"Namun demikian jika memang ada hal-hal yang sekiranya itu dilaporkan kepada kami juga tindak pidana, kita akan lanjut itu secara normatif untuk proses hukumnya," jelas Iwan.