News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Semangat Saling Bantu KBA Solo: Bangkit dari Pandemi, Berjuang Demi Lestarikan Wayang Kulit

Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Suasana di Pendopo Omah Wayang KBA Solo Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Dukuh Butuh dinobatkan menjadi Kampung Berseri Astra (KBA) dengan nama KBA Solo pada 11 Agustus 2018.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sri Juliati

TRIBUNNEWS.COM - "Dibanding saat krisis moneter tahun 1998, efek pandemi Covid-19 jauh lebih dahsyat."

Ucapan tersebut keluar dari Joko Sulasno sembari kedua tangannya menatah wayang kulit berukuran 50 cm di atas pandukan (alas berbahan kayu sawo).

Tangan kanannya memegang ganden kayu (semacam palu) yang dipukulkan pada alat tatah berbahan besi di tangan kiri.

Sesekali Joko mengganti alat tatah dengan ukuran yang disesuaikan pada ukiran wayang kulit bertokoh Hanoman itu.

Di sela-sela aktivitasnya menatah wayang kulit, matanya menerawang seakan mengingat kembali saat pandemi melanda.

Dengan suara berat, warga Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah itu pun melanjutkan ucapannya.

"Empat puluh tahun saya menekuni pekerjaan ini dan pandemi kemarin, betul-betul menjadi masa terberat saya."

"Kalau pas krisis moneter, dalang masih bisa tampil, jadi masih ada permintaan untuk membuat wayang kulit."

"Sementara saat pandemi, siapa yang mau tampil? Segala aktivitas yang mengundang kerumunan sudah pasti dilarang, termasuk mendalang."

"Jadi ya sepi bahkan tidak ada pesanan untuk membuat wayang kulit," kata dia kepada Tribunnews.com, Sabtu (10/12/2022).

Joko Sulasno, seorang perajin dari Dukuh Butuh, Desa Sidowarno, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menatah wayang kulit di rumahnya, Sabtu (10/12/2022). (Kolase Tribunnews.com/Sri Juliati)

Praktis saat awal pandemi, kegiatan menatah wayang kulit yang biasa dilakukan Joko di teras rumah, berhenti total.

Tak terdengar lagi suara khas saat ganden kayu beradu alat tatah atau suara gesekan besi yang biasa dipakai untuk menindih wayang kulit agar tak bergeser saat ditatah.

Agar dapurnya tetap mengebul, pria yang kerap tampil dalam pertunjukan wayang orang ini, membantu sang istri menjahit.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini