TRIBUNNEWS.COM - Momen langka terjadi pada Selasa (3/1/2022), saat Sri Susuhunan Pakubuwono XIII menerima perwakilan Lembaga Dewan Adat (LDA), GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab disapa Gusti Moeng.
Pertemuan kedua kubu yang berkonflik di Keraton Kasunanan Solo, Jawa Tengah, akhirnya bisa digelar setelah 11 tahun tidak saling bertemu.
Sri Susuhunan Pakubuwono XIII didampingi Permaisuri Gusti Kanjeng Ratu Pakubuwono XIII bertemu dengan Gusti Moeng di ruang privat raja atau Sasana Narendra Keraton Solo.
Sosok yang dapat mempertemukan kedua kubu ini adalah KRAy Herniatie Sriana Munasari.
Ia merupakan cicit Pahlawan Nasional Raden Pandji Soeroso dan berdomisili di Jakarta.
KRAy Herniatie hanya lima hari berada di Solo dan sempat putus asa mengusahakan pertemuan ini.
Baca juga: Kubu Sasonoputro Keraton Solo Sebut Gelar Bangsawan Gus Samsudin Tidak Sah, Kritik Keputusan LDA
"Rasanya hampir juga putus asa. Mau pulang ke Jakarta aja," jelasnya dikutip dari TribunSolo.com.
Setelah melobi Sri Susuhunan Pakubuwono XIII, akhirnya pertemuan antara kakak dan adik tersebut dapat dilakukan.
"Alhamdulillah Tuhan berkata lain. Tadi malam banyak bicara. Pagi ini kami bisa ketemu."
"Habis ashar kami bisa mempersatukan hari ini kami bisa merangkul ayahanda tercinta," ujarnya.
Dalam melobi PB XIII, Herniatie mengaku mengalami kesulitan.
"Ya sulit, tapi mungkin ini saya anggap sebuah amanah. Alhamdulillah sudah saya jalankan hari ini," tambahnya.
Baca juga: Apa Itu Kanjeng Raden Tumenggung? Gelar Bangsawan Gus Samsudin dari LDA Keraton Solo
Ia berharap dengan pertemuan kedua kubu ini dapat berdampak positif untuk kelestarian Keraton Kasunanan Surakarta.
"Ke depannya harus rukun itu aja. Enggak ada lain," pungkasnya.