TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini kabar terbaru soal temuan potongan jari manusia di sayur lodeh yang ditemukan warga Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ahli Forensik RS Bhayangkara (RSB) Titus Uly, Kupang, Edi Hasibuan mendapatkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Pusdokkes Polri) tentang potongan jari manusia tersebut.
"Tadi tepat pukul 12.30 Wita, kami sudah terima dua berkas dari Pusdokkes Polri tentang potongan jari manusia dalam sayur lodeh," ucap Edi seperti yang diberitakan Kompas.com.
Dua berkas tersebut berisikan barang bukti jari berupa hasil tes yang menyebut potongan jari itu benar milik manusia.
Potongan jari tersebut nantinya akan dikirimkan kembali ke Satreskrim Polres Belu.
Berkas hasil uji forensik lainnya menunjukkan jari tersebut milik laki-laki.
Baca juga: Pusdokkes Polri Periksa DNA Potongan Jari Tangan Manusia Dalam Sayur Lodeh di NTT
"Hasil tesnya jari itu milik laki-laki," ungkap Edi.
Profil data jari tersebut disimpan di Pusdokkes Polri.
Disinggung soal usia pemilik jari, pihaknya belum bisa memastikan, apakah jari anak-anak atau orang diewasa.
"Kita belum tahu secara detail, tapi yang pastinya jari itu milik laki-laki," ujar dia.
Baca juga: Resep Sayur Lodeh Ala Masakan Rumahan yang Enak dan Sederhana, Cocok Jadi Menu Makan Siang
Diketahui, potongan jari tersebut ditemukan seorang warga di sayur lodeh.
Penemuan jari manusia di sayur lodeh terjadi di Kabupaten Belu, NTT.
Jari manusia di sayur lodeh itu pertama kali ditemukan oleh Petrus Watu (30), warga Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman, Kabupaten Malaka.
Sayur lodeh tersebut dibeli oleh Dion Klau dan Isto Foa di warung makan AI milik YKD.
Saksi pun melaporkan temuan tersebut ke pihak berwajib.
Temuan jari manusia tersebut pun dikirimkan ke Pusdokkes Polri untuk pemeriksaan DNA.
Baca juga: VIDEO Gunung Anak Krakatau Erupsi: Warga Dilarang Beraktivitas dalam Radius 5 Kilometer dari Kawah
Kepala Biro Dokter Kepolisian (Karodokpol) Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy Purnama Wirawan menyatakan bahwa sampel potongan jari itu telah dikirimkan ke laboratorium.
"Sudah kami terima (sampelnya) mas. Karena ada pemeriksaan lab termasuk DNA mungkin semingguan ini," kata Nyoman kepada wartawan, Selasa (20/12/2022).
Ia menuturkan bahwa kasus tersebut menjadi kasus yang menjadi prioritas.
Nantinya, pemeriksaan bakal dilakukan secepatnya oleh tim Pusdokkes Polri.
(Tribunnews.com, Renald/Igman Ibrahim)(Kompas.com, Sigiranus Marutho Bere)