TRIBUNNEWS.COM - Markas Brimob Kotaraja, Kota Jayapura, diserang massa pendukung Gubernur Papua Lukas Enembe.
Penyerangan tersebut merupakan buntut dari penangkapan Lukas Enembe oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Dari informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, penyerangan terjadi pada Selasa (10/1/2023) siang.
Massa menyerang Mako Brimob menggunakan batu dan anak panah.
Akibatnya, pasukan Brimob mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak empat kali.
Upaya tersebut berhasil memukul mundur massa ke arah Jalan Baru Abepura.
Baca juga: Massa Gubernur Papua Lukas Enembe Serang Mako Brimob, Keluarga Ngotot Masuk ke Pangkalan TNI AU
Saat ini, terpantau situasi di depan Mako Brimob Kotaraja sudah kembali kondusif.
Sementara itu, pihak keluarga sempat memaksa masuk ke Pangkalan TNI AU Silas Papare, lokasi di mana Lukas Enembe akan diterbangkan ke Jakarta.
Mereka mendesak aparat keamanan agar diizinkan untuk bertemu dengan Lukas Enembe, dilansir Tribun-Papua.com.
Hingga saat ini, keluarga masih mendesak pihak keamanan di depan pagar Pangkalan TNI AU.
Sementara aparat kemanan menjaga ketat kawasan bandara.
Untuk diketahui, Gubernur Papua, Lukas Enembe ditangkap KPK di kawasan Distrik Abepura, Kota Jayapura, Selasa.
Lukas Enembe telah ditetapkan sebagai tersangka sejak 5 September 2022, dalam kasus suap dan gratifikasi senilai Rp 1 miliar.
Proses hukum sempat mandek karena Lukas Enembe beralasan sakit dan mangkir 2 kali dari panggilan KPK.
Ditangkap di Sebuah Restoran
Dilansir Kompas.com, Lukas Enembe diamankan saat tengah berada di sebuah restoran di Distrik Abepura, sekira pukul 11.00 WIT.
Baca juga: Profil Lukas Enembe, Gubernur Papua yang Dikabarkan Ditangkap KPK
Setelah itu, Lukas Enembe dibawa ke Mako Brimob Kotaraja.
"Benar tadi (Lukas Enembe) dibawa ke Brimob," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri.
Namun, Lukas Enembe tidak terlalu lama berada di Bromob karena setelah itu ia dibawa ke Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Papua.com/Hendrik Rikarsyo Rewapatara/Putri Nurjannah Kurita, Kompas.com/Dhias Suwandi)