"Ada santri itu mendobrak pintu suami saya, dan ternyata betul ada ustadzahnya (masih santrinya juga), lalu ustadzahnya itu disuruh keluar dari pintu satunya, karena di kamar tersebut ada dua pintu," ujar HA saat diwawancarai di ruang PPA Satreskrim Polres Jember, Kamis (5/1/2023).
Setelah mendapat laporan tersebut, IPTU Dyah meminta pelapor mendatangkan para saksi.
Baca juga: Dituduh Selingkuh dengan Pemilik Travel, Kiwil Beri Klarifikasi: sebagai Rekan Kerja Aja
"Ini masih saya suruh bawa santri-santri yang mungkin pernah menjadi korban," kata Dyah.
Kata PBNU
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), yang menyebutkan, orang tua harus selektif dalam memilih pondok tempat anaknya menjadi santri.
Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul) meminta untuk para orang tua berhati-hati dalam memilih pondok pesantren.
Hal tersebut dilakukan karena banyak kasus pencabulan anak yang diduga dilakukan oleh oknum pengasuh pondok pesantren.
"Saya prihatin masih saja ada kasus pencabulan santri. Kemarin saya mendengar ada lagi kasus pencabulan santri kali ini di Jember," kata Gus Ipul, Jumat (6/1/2023).
Terlebih, banyak pesantren yang memiliki latar belakang pengasuh yang berbeda-beda.
“Masyarakat harus berhati-hati menempatkan di pesantren. Sekarang ini memang banyak pesantren dengan macam-macam latar belakang pengasuhnya. Tidak semuanya sama,” lanjutnya.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJatim.com, Imam Nawawi)(TribunMadura.com, Galih Lintartika/Aqwamit Torik)