Pantauan Tribunnews di lapangan, Solo Art Market memamerkan sekitar puluhan karya para seniman lokal dari Kota Bengawan.
Ada produk seni rupa, batik hingga kerajinan tangan homemade, pengunjung pun dapat berkontribusi bersama kreator menciptakan sebuah produk kreatif.
Seperti Art Lab Indonesia, yang digagas perupa asal Solo bernama Jevi Alba (38).
Dengan genre seni rupa ekspresionis, Jevi dan Komunitas Art Lab Indonesia menjadikan banyak benda menjadi 'kanvas' lukisan mereka.
Art Lab Indonesia, menyajikan lukisan-lukisan dengan tema khas Kota Solo, diekspresikan pada tote bag, mug, kaos, tumbler dan masih banyak lagi.
Salah satunya tote bagĀ berhias ilustrasi Pasar Klewer dalam goresan warna-warni.
"Sama seperti tujuan yang sudah tertulis, Art Lab menjadi laboratorium panorama kekaryaan terapan yang membuka Asa tersinergi dengan e-niaga, supaya karya dapat dijangkau dengan entitasnya menjadi seni yang hidup lagi menghidupi," kata pria lulusan Institute Seni Indonesia (ISI) Denpasar tersebut kepada Tribunnews.
Baginya Solo Art Market menjadi ruang tersendiri bagi karyanya untuk terus eksis dan juga memperluas pangsa pasar.
Kembangkan Wisata Urban Art di 2023
Kopi, puisi, karya seni hingga pesona mural saling menyatu menjadi wisata baru yang murah meriah di Surakarta.
Irul Hidayat, Direktur Solo is Solo menyebut ratusan spot mural juga siap dinikmati, baik di Koridor Gatsu, Koridor Ngarsopuro dan Gang Kampung Kemlayan serta Timuran.
"Selama 4 bulan atau sejak tanggal 1 September 2022, berhasil menciptakan ratusan mural baru dan merenovasi mural lama dalam sebuah program yang bertajuk SOLOISSOLO REVITALIZE #3," katanya.
Program revitalisasi ini di-support secara penuh oleh Kementerian PUPR, yang merupakan satu bagian dengan proyek pengerjaan pedestrian serta revitalisasi penataan kawasan Koridor Gatsu dan Ngarsopuro.
"Mural-mural ini diciptakan dari kolaborasi 100an perupa di Surakarta, dengan bermacam genre ada pop art, naturalis, dan masih banyak lagi," katanya.