Dedi menyebut, bentrokan antar-pekerja ini sempat berhasil ditangani oleh aparat kepolisian dan tim gabungan. Namun, pada pukul 21.00 WITA, tiba-tiba ada jumlah massa dengan jumlah cukup besar menyerang dan membakar mess TKA China dan beberapa alat-alat berat.
“Hingga pada pukul 22.00 WITA, terjadilah aksi anarkis secara brutal dan massa melakukan pembakaran alat-alat berat dan lain-lain hingga pukul 02.30 WITA dini hari,” tutur Dedi.
Baca juga: Terungkap 4 Pemicu Bentrok Karyawan di PT GNI Morowali Utara dan Polisi Tetapkan 17 Orang Tersangka
Dedi menekankan kepada semua pihak terkait agar melihat permasalahan yang ada di PT GNI ini secara jernih. Pasalnya, peristiwa bentrokan kemarin adalah imbas dari pihak perusahaan yang tidak pernah menjalankan kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui.
Padahal, kata Dedi, kesepakatan itu sudah disetujui dalam setiap pertemuan dengan pemerintah daerah, DPRD dan pemangku kepentingan lainnya jika terjadi masalah-masalah yang melibatkan tenaga kerja.
“Semua pihak harus melihat peristiwa di PT GNI kemarin adalah bagian dari rentetan-rentetan kejadian yang sebelumnya sering terjadi dan berulang-ulang, tanpa adanya solusi dari manajemen PT GNI untuk menyelesaikannya,” ucap Dedi.
“Mulai dari kasus perekrutan dan pemagangan para pekerja di PT VDNI, penerapan K3 atau kesehatan, keamanan, dan keselamatan kerja yang tidak sesuai aturan. Selain itu juga masalah kebutuhan APD untuk pekerja hingga persoalan pemotongan upah yang diluar ketentuan,” terangnya.
PT VDNI atau Virtue Dragon Nickel Industry sendiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang smelter nikel di Konawe, Sulawesi Tenggara, milik perusahaan baja China, Jiangsu Delong Nickel Industry Co Ltd. Pabrik PT GNI juga milik Jiangsu.
Sebelumnya diberitakan, bentrok pekerja yang terjadi di Kawasan PT Gunsbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara, Sulawesi Tengah mengakibatkan dua orang tewas.
Bentrok pekerja di PT GNI tersebut terekam dalam video yang kemudian viral di media sosial TikTok, Twitter, Instagram hingga Minggu (15/1/2023).
Baca juga: Pascaricuh yang Tewaskan 2 Orang di Morowali, Pemerintah Imbau PT GNI Lebih Terbuka dan Profesional
Diketahui bentrok pekerja di PT GNI terjadi pada Sabtu (14/1/2023).
Kericuhan pekerja ini melibatkan tenaga kerja asing (TKA) dan tenaga kerja lokal.
Akibat dari bentrok itu, dua orang tewas, satu di antaranya TKA, dan korban lain merupakan pekerja lokal.
Dua korban bentrok di PT GNI yang tewas hingga saat ini belum diketahui identitasnya.
Sementara itu, beberapa TKA dan TKI juga mengalami luka-luka.
>