News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Aksi Keji Dukun Wowon Nikahi dan Bunuh Anak Tiri, Jasadnya Dikubur di Dalam Rumah Kontrakan

Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rumah tersangka Solihin dalam kasus pembunuhan berantai oleh komplotan Wowon Erawan cs di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan sudahterpasang garis polisi, Jumat (20/1/2023).

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Wowon alias Aki , pelaku pembunuhan berantai di Cianjur dan Bekasi ternyata menikahi dan membunuh anak tirinya bernama Farida.

Jasad korban Farida (35) ditemukan dikubur di dalam rumah Kampung Babakan Curug RT 02/06, Desa Kertajaya, Kecamatan Ciranjang, Kabupaten Cianjur.

Untuk menutupi kejahatannya, jasad Farida ditutup tanah dan dipasangi keramik di kontrakan seorang warga.

Jasad Farida ditemukan setelah petugas gabungan dari Mabes Polri dan Polda Matro Jaya membongkar kuburan klorban Kamis (19/1/2023) sekitar pukul 19.00 WIB.

Ketua RT 02 Kampung Babakan Curug, Rahmat, mengatakan, korban yang ditemukan di rumah kontrakan tersebut merupakan seorang perempuan.

Baca juga: Polisi Ungkap Seorang Keluarga Pelaku Juga Hampir Dibunuh Wowon, Namun Berhasil Kabur ke Luar Negeri

"Wowon mulai mengontrak pada 2021. Wowon mengaku perempuan tersebut merupakan anak sekaligus istrinya," kata dia.

Wowon, lanjut dia, mengontrak sudah hampir selama lima bulan.

Saat pertama kali datang, rumah itu ditempati empat orang, terdiri atas Solihin, Farida, dan anaknya.

"Saat pertama kali datang tinggal empat orang. Solihin, kemudian seorang perempuan yang diakui sebagai anaknya, kemudian Wowon sebagai mantunya, dan seorang anak balita," kata dia.

Setelah itu, lanjut dia, Wowon sudah jarang terlihat datang.

Baca juga: 5 Kasus Pembunuhan Berantai Paling Kejam Selain Kasus Wowon Bekasi-Cianjur

Sedangkan Solihin kerap pergi setiap malam dan meninggalkan korban bersama anaknya.

"Kalau Wowon datangnya setiap seminggu sekali. Katanya kerja, jadi tidak bisa pulang setiap hari. Kalau Solihin pergi setiap sore dan pulang subuh. Jadi yang perempuan sama anaknya hanya berdua di rumah," kata dia.

Dia mengatakan, Solihin dan Wowon tidak memberitahu pada pihak RT saat meninggalkan kontrakan.

"Datangnya lapor, tapi saat pergi tidak lapor. Jadi tidak tahu mereka semua pindahnya kapan dan bersama-sama atau tidak," kata dia.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini