"Karena kalau tidak teror politik ini menjadi preseden buruk dalam dunia politik kita, karena pertemuan Wahidin Halim dan Anies Baswedan sarat unsur politik," ujar Adib Miftahul saat diwawancarai awak media, Rabu (25/1/2023).
Adib meminta, agar Wahidin Halim segera melaporkan peristiwa mengerikan yang terjadi di rumahnya tersebut.
Sebab hal itu kata Adib bukanlah hanya kebetulan semata, melainkan lantaran adanya sebab dan akibat, yakni kedatangan Anies Baswedan ke rumah Wahidin.
Adib menjelaskan Presiden Joko Widodo telah meminta agar situasi politik di Indonesia jelang pemilu tahun 2024 tidak memanas sebelum waktunya.
"Mau melaporkan atau tidak, itu tergantung dari Pak Wahidin dan Anies menyikapinya bagaimana. Tapi seharusnya mereka melapor ke penegak hukum," kata dia.
"Karena tidak mungkin juga ada orang mengirim ular yang jumlahnya puluhan ke suatu rumah tanpa disengaja," imbuhnya.
Kendati demikian Adib meminta kepada Polres Metro Tangerang Kota, untuk tetap mengusut tuntas teror tersebut meskipun tanpa adanya laporan polisi.
Hal itu dilakukan, guna mengantisipasi terjadinya aksi teror lainnya yang dapat mengganggu kenyamanan dan ketertiban masyarakat.
"Saya kira ini jika kita menginginkan situasi politik yang adem, aksi teror ini wajib ditindak lanjuti oleh pihak kepolisian," ucapnya.
"Karena apabila ini tidak bisa diselesaikan, maka dapat menjadi preseden yang buruk ke depannya, bahwa nanti kedepannya akan banyak teror pilitik yang tidak kita inginkan," jelas Adib Miftahul.
Wahidin Halim dukung penuh Anies Baswedan
Mantan Gubernur Banten Wahidin Halim mendukung penuh Anies Baswedan untuk menjadi Presiden Republik Indonesia 2024.
Hal tersebut dikatakan Wahidin Halim, usai disambangi Anies Baswedan di kediamannya di Jalan Haji Djiran, Pinang, Kota Tangerang, Rabu (25/1/2023).
"Kedatangan Anies Baswedan hari ini saya terima dengan senang hati, saya juga siapkan makan untuk beliau. Sebagai tanda saya mendukung penuh supaya beliau jadi Presiden RI," ujar Wahidin Halim kepada awak media, Rabu (25/1/2023).