TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA- Kasus perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar menemui titik terang. Tak disangka, mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar atau MSA jadi salah satu pelakunya.
Informasinya, tersangka M Samanhudi Anwar atau MSA ditangkap oleh anggota Tim Jatanras Polda Jatim di sebuah kawasan area pusat olahraga di Kota Blitar, pada Jumat (27/1/2023) dini hari.
Baca juga: BREAKING NEWS, Mantan Wali Kota Samanhudi Ditangkap, Diduga Otak Perampokan Rumdin Wali Kota Blitar
"Benar tersangka baru berinisial S (M Samanhudi Anwar)," ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Toni Harmanto di Gedung Tri Brata Mapolda Jatim, Jumat (27/1/2023).
Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar menjadi tersangka atas perampokan dan hilangnya harta milik Santoso, Wali Kota Blitar yang sekarang.
Diketahui sebelumnya, perampokan terjadi di Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jalan Sudanco Supriyadi, Sananwetan, Kota Blitar, yang beraksi Senin (12/12/2022) dini hari.
Baca juga: Polisi Masih Buru 2 Tersangka Lain Kasus Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ini Ciri-cirinya
Samanhudi sebelumnya terpidana atas kasus suap, sejak tahun 2018 silam itu, diduga kuat menjadi otak aksi perampokan tersebut.
Samanhudi baru keluar dari Lapas Sragen, pada Senin (10/10/2022), usai menjalani hukuman atas
Dengan ditetapkannya M Samanhudi Hudi Anwar sebagai tersangka. Maka, tersangka atas kasus perampokan tersebut, berjumlah enam orang.
Tiga orang tersangka yang berhasil ditangkap, Mujiadi (54), Asmuri, Ali. Sedangkan, dua tersangka lain yang masih dalam pengejaran, Okky Suryadi (35), dan Medy Afriyanto (35).
Rencanakan Aksi Perampokan dari Dalam Penjara
Kapolda Jatim Irjen Toni Harmanto bahkan mengatakan bahwa perencanaan aksi perampokan itu sudah dilakukan Samanhudi ketika dirinya masih ada di dalam penjara.
Samanhudi Anwar merancang perampokan bersama pelaku lainnya yang sama-sama berada dalam lapas.
Baca juga: Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar Bebas dari Penjara: Saya Akan Balas Dendam
"Berdasarkan hasil pemeriksaan intensif, Samanhudi bekerja sama dengan pelaku lainnya saat mereka berada di satu lapas yang sama," terang Irjen Pol Toni Harmanto.
Menurut Kapolda Samanhudi Anwar juga membeberkan letak sejumlah barang yang dicuri,
Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto menambahkan, jika Samnhudi melakukan maping pada target rumah Dinas yang akan dirampok.
"Ini Si S perannya memberikan informasi terkait uang dan lokasi rumah dinas, iya (maping untuk eksekusi)," ujar Direktur Ditreskrimum Polda Jatim Kombes Pol Totok Suharyanto.
Saat ini, Samanhudi sedang dalam perjalanan untuk diperiksa di Polda Jatim, Jumat (27/1/2023) mengenai beberapa bukti dan dugaan lainnya.
Samanhudi Merasa Dizalimi
Dikutip TribunJatim.com, dari Kompas.com, Mantan Wali Kota Blitar M Samanhudi Anwar mengaku dizalimi oleh politik sehingga harus mendekam di penjara atas kasus suap pada 2018.
Hal itu disampaikan Samanhudi di hari pertama dirinya keluar dari Lembaga Pemasyarakatan Sragen pada Senin (10/10/2022).
"Saya akan terjun ke politik (lagi), karena saya dizalimi oleh politik. Saya akan balas dendam," kata Samanhudi kepada wartawan di sela kegiatan penyambutan kebebasannya dari penjara di rumahnya di Jalan Kelud, Kota Blitar, Senin (11/10/2023).
Profil Samnhudi Anwar
Lalu siapakah sosok Samanhudi Anwar? Berikut biodata lengkapnya.
Melansir Wikipedia, Samanhudi Anwar merupakan mantan wali kota Blitar yang menjabat selama dua periode.
Periode pertama pada 2010 hingga 2015. Sementara periode kedua pada 2016 hingga 2019.
Pada periode kedua, Samanhudi Anwar tidak menyelesaikan masa jabatannya lantaran menjadi tersangka dalam operasi tangkap tangan oleh KPK.
Pada 8 Juni 2018, Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Samanhudi sebagai tersangka kasus dugaan korupsi yaitu penerimaan suap terkait izin proyek pembangunan sekolah lanjutan pertama di Blitar.
Penetapan ini berawal dari kegiatan operasi tangkap tangan KPK di Blitar pada 6 Juni 2018. Setelah sempat dinyatakan "buron" dalam operasi tangkap tangan, Samanhudi akhirnya menyerahkan diri ke kantor Komisi Pemberantasan Korupsi pada malam hari 8 Juni 2018.
Esok harinya setelah dilakukan pemeriksaan selama 6 jam, Samanhudi langsung ditahan di Rutan Polres Metro Jakarta Pusat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Wali Kota Blitar Santoso mengalami perampokan di rumah dinasnya pada 12 Desmeber 2022 lalu.
Dalam perampokan yang dialaminya, Santoso beserta istri juga mengalami kekerasan lantaran disekap oleh pelaku.
Pelaku dilaporkan masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Baca juga: Para Pelaku Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar Saling Bertemu Ketika di Lapas Yogyakarta
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar.
"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan tiga penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," ujar Kapolres Blitar Kota AKBP Argowiyono.
Pelaku perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang.
Kawanan perampok menggasak uang tunai dan perhiasan dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar di Jl Sudanco Supriyadi, Kota Blitar.
"Pelaku diperkirakan berjumlah empat sampai lima orang. Pelaku mengambil uang tunai dan sejumlah perhiasan," sebut Kapolres Blitar Kota, AKBP Argowiyono, Senin (12/12/2022).
Argo mengatakan, uang tunai yang digasak pelaku dari Rumah Dinas Wali Kota Blitar sekitar Rp 400 juta.
Kawanan perampok menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah dinas.
Baca juga: Sosok Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Seorang Residivis yang Sudah 5 Kali Dipenjara
"Beliau disekap dalam kondisi diancam pelaku untuk menunjukkan lokasi penyimpanan barang berharga di rumah dinas," ujar Argowiyono.
Polisi mendapat laporan peristiwa perampokan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar setelah subuh.
"Tadi pagi, setelah waktu subuh, ada informasi terjadi pencurian dengan kekerasan di Rumah Dinas Wali Kota Blitar. Sekarang kami masih olah TKP," kata Argo.
Argo menjelaskan kronologi kejadian perampokan, yakni pelaku menyekap Wali Kota Blitar, Santoso bersama istri dan tiga anggota Satpol PP yang berjaga di rumah Dinas.
Wali Kota bersama istri dan tiga penjaga diikat dan dilakban mulutnya. Pelaku masuk dari pintu sebelah barat dan langsung menyekap tiga penjaga di pos penjagaan.
Setelah itu, pelaku masuk ke dalam rumah dinas dan menyekap Wali Kota bersama istri di kamar.
"Pelaku sempat menyekap beliau (Wali Kota bersama istri) dan tiga penjaga. Tapi, kondisi Wali Kota dan istri saat ini baik-baik saja," ujar Argowiyono.
Dikatakannya, saat ini, tim dari Polres Blitar Kota di-backup tim dari Ditreskrimum Polda Jatim sedang melakukan olah TKP di Rumah Dinas Wali Kota Blitar.
"Kami mohon doanya mudah-mudahan para pelaku bisa segera ditangkap," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Breaking News, Terbongkar Otak Perampokan Rumah Dinas Wali Kota Blitar, Ternyata Mantan Wali Kota,
Penulis: Luhur Pambudi