TRIBUNNEWS.COM - Cerita seorang pria bernama Firullazi (31) tewas setelah ditangkap oleh polisi datang dari wilayah Ogan Ilir, Sumatra Selatan.
Firullazi diketahui tinggal di Desa Muara Penimbung Ilir, Kecamatan Indralaya, Ogan Ilir.
Ia sebelumnya ditangkap polisi lantaran diduga menjadi bagian sebagai kompolotan pencuri hewan ternak.
Namun, beberapa saat setelah ditangkap, Firullazi dipulangkan dalam kondisi sudah tak bernyawa.
Hal ini membuat keluarga Firullazi histeris.
Bagaimana cerita lengkap Firullazi? Berikut informasinya dihimpun Tribunnews.com, Senin (30/1/2023):
Baca juga: Update Kasus Polisi Jual Istri, Kuasa Hukum Korban juga Laporkan 2 Oknum Polisi Lain ke Polda Jatim
Ditangkap di rumahnya
Kronologi Pria di Ketapang Ditangkap Polisi dan Dipulangkan dalam Kondisi Tewas, Keluarga Tak Terima
PILU 13 Hari Hilang, Pria Asal Bima Ditemukan Tewas di Hutan, Kondisi Mengenaskan, Keluarga Histeris
Istri Firullazi, Iriani, membeberkan kronologi penangkapan suaminya.
Semua bermula saat Iriani usai melaksanakan salat maghrib.
Tiba-tiba ada sejumlah orang yang mengaku sebagai anggota kepolisian berpakaian preman mendatangi rumahnya pada Kamis (26/1/2023).
Kedatangan mereka guna menangkap Firullazi karena diduga terlibat kasus pencurian kambing.
"Waktu itu suami saya selesai salat maghrib langsung ditangkap polisi tapi tidak ada surat penangkapannya," katanya, Sabtu (28/1/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.
Iriani melanjutkan ceritanya, penangkapan berjalan dramatis.
Hal ini disebabkan ada puluhan orang yang mengepung kediamannya.
Tanpa permisi, anggota kepolisian langsung mendobrak pintu rumah.
Setelah masuk, Iriani diringkus dan polisi melakukan penggeledahan.
Menurut Iriani, polisi mencari senjata api, namun tidak menemukannya selain pisau dapur dan parang.
Dua senjata tajam itu kemudian disita polisi.
"Polisi ngaku dari Lampung. Katanya suami saya maling kambing di Kotabumi di Lampung Utara," tambah Iriani.
Baca juga: Oknum Polisi di Wajo Sulawesi Selatan Diduga Memeras Warga Dalih Cabut Laporan, Ini Kata Kapolres
Dipulangkan dalam kondisi tewas
Keesokan harinya, Iriani dan keluarganya dibuat histeris karena Firullazi dipulangkan oleh anggota kepolisian dalam kondisi tewas.
Jenazah Firullazi tiba pada Jumat (27/1/2023) malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Iriani bersaksi jenzah suaminya terdapat sejumlah luka.
Antara lain luka jahitan, luka lebam di wajah dan paha, serta kaki patah.
Padahal menurut Iriani, saat ditangkap Firullazi dalam kondisi sehat.
"Suami saya baik-baik saja waktu ditangkap, banyak saksinya," ungkap Iriani, masih dari TribunSumsel.com.
Kini Iriani ingin mencari keadilan untuk sang suami.
Bahkan, pihak keluarga punya rencana melaporkan kematian Firullazi ke Polda Sumatera Selatan, Polda Lampung hingga Mabes Polri.
Iriani mengatakan, pihaknya masih berdiskusi dengan keluarganya yang lain.
"Tapi kan ini harus visum dulu baru bisa jadi dasar laporan. Sedangkan jenazah suami saya kasihan, harus segera dimakamkan," tandas Iriani.
Baca juga: Anggota Polsek Tebet, Begini Nasib Oknum Polisi yang Acungkan Jari Tengah ke Relawan Kawal Ambulans
Penjelasan pihak kepolisian
Belakangan terungkap, Firullazi ditangkap oleh jajaran Polres Lampung Utara.
Kapolres Lampung Utara, AKBP Kurniawan Ismail, membenarkan penangkapan Firullazi.
Ia menegaskan, Firullazi merupakan bagian komplotan pencuri kambing yang beraksi di wilayah Lampung Utara, Lampung.
Dalam menjalakan aksinya, Firullazi diketahui menggunakan tindak kekerasan.
"Pelaku dan komplotannya ini melakukan curas dan korbannya meninggal dunia. TKP di Abung Semuli," kata Kurniawan, Sabtu.
Melakukan perlawan saat ditangkap
Kurniawan meneruskan penjelasannya, saat ditangkap, Firullazi melakukan perlawanan kepada petugas.
Petugas lalu memberikan beberapa kali tembakan peringatan, namun tak digubris Firullazi hingga yang bersangkutan ditembak dan meninggal dunia saat diberi pertolongan di rumah sakit.
Polisi kini masih mencari pelaku curas lainnya yang kini masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Masih dalam pengembangan, ini juga masih ada yang DPO. Tim masih bekerja," pungkas Kurniawan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunSumsel.com/Agung Dwipayana)