TRIBUNNEWS.COM - Seorang mahasiswa Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya diduga meninggal kerena dihajar seniornya.
Korban bernama MRFA (19) asal Mojokerto, Jawa Timur.
Menanggapi hal tersebut, pihak Poltekpel Surabaya angkat bicara.
Direktur Politeknik Pelayaran (Poltekpel) Surabaya Heru Widada menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut.
"Tadi saya bersama dengan teman teman juga menghadiri pemakamannya, bertemu dengan orangtuanya, ketemu dengan neneknya. Karena Rio ini, merupakan cucu yang sangat disayang oleh neneknya, dan dia taat beribadah," ucapnya seperti yang diwartakan Suryamalang.com, Senin (6/2/2023).
Pihaknya juga menjamin insiden tersebut tak akan terjadi lagi.
Baca juga: Mahasiswa Politeknik di Surabaya Tewas Diduga Dihajar Senior, Belasan Saksi Diperiksa
Heru, memastikan akan melakukan evaluasi di Poltekpel Surabaya.
"Pengawasan yang kami lakukan. Kami sudah menempatkan SDM. Kami sudah memasang CCTV. Tidak hanya itu, kami juga memberikan Pembekalan-pembekalan agama. Karena ada Agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha. Kami punya pendamping pendampingan untuk memberikan pembekalan agar hatinya ini tersentuh,"
"Karena kembali lagi ini dari hati, kami sudah menyiapkan sarana dan prasarana untuk pengawasan tapi kalau hatinya ini tidak tersebut, akan ada muncul lagi," kata Heru.
Terkait proses hukum, Heru mengatakan, sudah ada 12 siswa yang diperiksa penyidik Polrestabes Surabaya.
"Untuk sementara yang dimintai keterangan, ada sekitar 9-12 orang, di Polrestabes Surabaya. Sudah berjalan sejak tadi siang. Hingga saat ini," ujarnya saat ditemui awak media di kantornya Gedung Poltekpel Surabaya, Gunung Anyar, Surabaya, Senin (6/2/2023).
Mereka yang diperiksa dari kalangan siswa satu angkatan hingga senior korban yang diduga terlibat dalam tragedi penyiksaan tersebut.
Pihak Politeknik, kata Heru, akan kooperatif dan transparan terhadap proses hukum yang berlaku.
Baca juga: Gempa di Turki: WHO Sebut Jumlah Korban Tewas Bisa Meningkat, Kini Capai 3.800 Orang
"Tentunya kami sangat terbuka di dalam membuka kasus ini seluas luas, seterang benderangnya. Apa yang gerangan terjadi, pada malam senin tersebut," jelasnya.